IJAZAHDZIKRUL JALALAH DARI HABIB ABUBAKAR BIN MUHAMMAD ASSEGAF GRESIK Bersabda Nabi Muhammad SAW: "Paling afdhol (utamanya) zikir adalah LAA ILAAHA ILLALLAH dan paling afdholnya doa adalah ALHAMDULILLAH." "Paling utamanya ucapan yang. Rahasia Makrifat - TVTarekat. Keliru Mengatakan; La Maujuda Illallah - YouTube. Kita memuja dan memuji Allah, Dzat Pemberi berbagai ni’mat terutama ni’mat islam, iman dan sunnah. Tak lupa kita bershalawat dan salam atas kekasih Allah, Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga dan para shahabat serta orang-orang yang senantiasa setia menempuh jalan petunjuk beliau hingga hari asing bagi kita Syahadat laa ilaha illah ini. Karena kita senantiasa membacanya dalam sholat, tepatnya ketika tasyahud. Ia merupakan salah satu dari rangkaian dua kalimat syahadat yaitu syahaadatu an laa ilaha illallah dan syahaadatu anna muhammadar rasulullah yang dengan mengikrarkannya seorang yang kafir menjadi muslim. Syahadat ini disebut Syahadat Tauhid, karena mengandung pentauhidan Allah Jalla wa Ala dalam pentingnya syahadat ini, sehingga ia menjadi bagian terpenting dari rukun islam yang pertama. Hal ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam bersabda yang artinya ”Islam dibangun atas lima perkara; 1 Syahadat laa ilaha illallah dan Muhammadur rasulullah, 2 Mendirikan sholat, 3 Menunaikan Zakat, 4 Berhaji ke Baitullah, dan 5 Puasa di bulan Ramadhan.” HR. Bukhari dan Muslim.Oleh sebab itu, sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk memahami kandungan makna, rukun, syarat dan konsekuensi tuntutan syahadat Syahadat Laa ilaha illallah Maknanya adalah meyakini dan mengikrarkan bahwa tiada sesuatupun yang berhak diibadahi kecuali Allah Ta’ala dengan tetap teguh di dalamnya dan melaksanakan makna Laa ilaha illallah adalah Laa ma’buda bi haqqin illallah yaitu Tiada sesembahan yang haq berhak disembah melainkan Allah. Inilah makna Laa ilaha illallah yang ini akan disebutkan makna-makna yang keliru ketika menafsirkan Laa ilaha Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa ma’buda illallah, maknanya Tiada sesembahan selain Allah. Ini makna yang berkonsekuensi batil, karena mengandung makna bahwa setiap sesembahan, baik yang haq maupun yang batil adalah Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa kholiqo illallah, yang bermakna Tiada pencipta selain Allah. Ini makna yang kurang, karena hanya mengandung sebagian dari kandungan makna Laa ilaha illallah yaitu tauhid rububiyah sementara kandungan makna kalimat Laa ilaha illallah ini adalah tauhid ibadah yang mencakup tauhid rububiyah. .Andaikan benar makna Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa kholiqo illallah Tiada pencipta selain Allah, maka tentulah Iblis laknatullah alaihi dan orang-orang kafir di masa Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam termasuk muslim, karena mereka mengakui bahwa Allah Sang Pencipta, Penguasa, Pemilik dan Pemelihara alam jagad raya. Allah ta’ala mengabadikan perkataan Iblis dalam Al-Quran yang artinya “Iblis berkata,”Aku lebih baik daripada diaAdam. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” QS. Al-A’raf12. Dan Allah Ta’ala menyatakan keyakinan orang kafir di masa Nabi kita dengan firman-Nya yang artinya “Katakanlah wahai Muhammad kepada orang kafir, milik siapakah bumi dan apa yang ada di dalamnya, jika kamu mengetahui?84 Mereka akan menjawab”Milik Allah.” Katakanlah,”Maka apakah kamu tidak ingat?”85. Katakanlah ”Siapakah Tuhan Pencipta dan Pemelihara langit yang tujuh dan Tuhan arasy yang agung?” 86 Pasti mereka menjawab”Allah”. Katakanlah kepada mereka mengapa kamu tidak bertaqwa?” pula, andaikata tafsir tersebut benar, tentulah orang-orang kafir Quraisy dan yang semisal mereka akan menerima dakwah Nabi Shallallahu alahi wa sallam . Namun nyatanya tatkala Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam menyeru mereka “Ucapkanlah Laa ilaha illallah, niscaya kalian akan beruntung di dunia dan akhirat” dan lainnya, mereka pun lantas membantah dengan ucapan mereka yang diabadikan Allah Ta’ala dalam firman-Nya “Apakah dia menjadikan sesembahan-sesembahan itu hanya satu sesembahan Allah saja?! Sungguh ini sesuatu yang aneh.” QS. Shad5.3- Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa hakima illallah yaitu Tiada hakim Pembuat hukum kecuali Allah. Makna ini pun kurang tepat dan tidak sempurna, karena masih saja mengandung sebagian dari kandungan makna Laa ilaha illallah yaitu tauhid rububiyah. Jelasnya, jika seseorang mentauhidkan Allah dalam hukum, namun bersamaan dengan itu dia beribadah kepada selain Allah, maka tetap saja dia belum merealisasikan tuntutan kalimat tauhid yang benar dari tafsir Laa ilaha illallah adalah Laa ma’buda bi haqqin illallah yaitu Tiada sesembahan yang haq berhak disembah melainkan Allah. Hal ini berdasarkan Al-Quran surah Shad ayat 5 dan hadits riwayat Ahmad di atas, di mana orang-orang kafir di masa Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam mengingkari dakwah beliau untuk mentauhidkan Allah menjadikan Allah satu-satunya Dzat yang disembah dengan ucapan mereka; “Apakah dia menjadikan sesembahan-sesembahan itu hanya satu sesembahan Allah saja?! Sungguh ini sesuatu yang aneh.”Rukun Syahadat Laa ilaha illallah Laa ilaha illallah memiliki 2 rukun yaitu An-Nafyu penafian/peniadaan dan Al-Itsbat penetapan. Kedua rukun ini diambil dari 2 penggalan kalimat tauhid Laa ilaha dan illallah. Rinciannya sebagai berikut-Laa ilaha = An-Nafyu, yaitu meniadakan dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan serta mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allah Ta’ = Al-Itsbat, yaitu menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi melainkan Allah serta beramal dengan landasan ayat-ayat Al-Quran yang mencerminkan 2 rukun ini. Diantaranya adalah firman Allah Ta’ala yang artinya “Maka barangsiapa yang mengingkari Thoghut sesembahan selain Allah dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang dengan tali yang sangat kuat kalimat Laa ilaha illallah.” Thoghut sesembahan selain Allah” adalah cerminan dari rukun An-Nafyu Laa ilaha, sementara “Beriman kepada Allah” adalah cerminan dari rukun Al-Itsbat illallah.Syarat Syahadat Laa ilaha illallah Syarat-syarat ini harus dipenuhi oleh orang yang melafalkan kalimat tauhid ini agar berfaedah baginya, yaitu sebagai berikut1- Berilmu dan memahami kandungan makna dan rukun syahadat ini sehingga hilang kebodohan terhadap kandungan makna dan rukun kalimat ini. Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam bersabda yang artinya“Barangsiapa yang mati dalam keadaan ia mengetahui kandungan makna laa ilaha illallah’ bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah, pasti masuk surga HR. Muslim.2- Meyakini segala yang ditunjukkan oleh kalimat ini tanpa ada keraguan sedikitpun. Allah Ta’ala berfirman yang artinya”Sesungguhnya orang mukmin itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu”. QS. Al-Hujurat15.3- Menerima konsekuensi tuntutan kalimat ini berupa beribadah hanya kepada Allah semata dan meninggalkan beribadah kepada selain-Nya tanpa adanya penolakan yang didasari keengganan, pembangkangan,dan kesombongan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya”Sesungguhnya mereka orang-orang kafir apabila diucapkan kepada mereka “laa ilaha illallah Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah maka merekapun menyombongkan diri35. Dan mereka berkata,“Apakah kita akan meninggalkan sesembahan-sesembahan kita karena penyair yang gila”.QS. Ash-Shaffat35-36.4- Tunduk dan berserah diri terhadap segala tuntutan kalimat ini tanpa mengabaikannya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya”Dan barangsiapa yang berserah diri kepada Allah dalam keadaan berbuat kebajikan, maka sungguh dia telah berpegang dengan tali yang sangat kuat kalimat Laa ilaha illallah.” 5- Jujur dalam mengucapkan kalimat ini dengan disertai hati yang membenarkannya. Jika seseorang mengucapkan kalimat ini namun hatinya mengingkari dan mendustai nya, maka dia orang munafik tulen. Allah Ta’ala berfirman yang artinya”Dan diantara manusia ada yang mengucapkan,”Kami beriman kepada Allah dan hari akhir”, padahal mereka tidak beriman8. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beiman. Tidaklah mereka menipu kecuali diri mereka sendiri sementara mereka tidak meyadari9. Dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit mereka. Dan mereka mendapat azab yang pedih karena kedustaan yang mereka lakukan. QS. Al-Baqarah8-10.6- Ikhlas dalam mengucapkannya dan memurnikan amal dari segala kotoran syirik, bukan karena riya, atau untuk ketenaran, maupun tujuan-tujuan duniawi. Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam bersabda yang artinya“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan”laa ilaha illallah” dengan tujuan mengharap wajah Allah.”HR. Bukhari dan Muslim7- Mencintai kalimat ini dan segala tuntutannya serta mencintai orang yang melaksanakan tuntutannya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya”Dan diantara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan yang mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.”QS. Al-Baqarah165. Orang –orang yang benar dalam imannya mencintai Allah dengan cinta yang tulus dan murni. Adapun para pelaku kesyirikan memiliki cinta ganda. Mereka mencintai Allah sekaligus mencintai Syahadat Laa ilaha illallah Konsekuensi tuntutan syahadat ini adalah meninggalkan peribadatan dan penyembahan kepada selain Allah Ta’ ini,banyak orang yang megucapkan kalimat ini namun menyalahi tuntutannya. Mereka menujukan ibadah beribadah atau memberikan persembahan kepada makhluk, seperti menyembelih dan bernadzar untuk kuburan dan penghuninya, meletakkan sesajian sebagai tumbal di tempat-tempat keramat dan angker, di sekitar pepohonan, dan bebatuan, serta bentuk-bentuk persembahan lainnya. Mereka menyakini tauhid sebagai hal yang baru dan mereka juga mencela orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata. Mereka juga mengingkari serta memusuhi orang-orang yang mendakwahi mereka, padahal ajakan dan dakwah yang dilakukan orang-orang tersebut adalah sebagai wujud kecintaan, perhatian dan kepedulian serta keprihatinan mereka terhadap saudara seagama mereka. Mereka tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa saudaranya disebabkan ketidaktahuan saudaranya tersebut terhadap sesuatu yang berbahaya bagi mereka. Untuk itu,-dengan didasari kecintaan- mereka bangkit mengingatkan saudara-saudara seagama mereka dari bahaya-bahaya yang bisa menimpa. Sikap mereka ini merupakan bentuk implementasi dari sabda Nabi Muhammad Shallallahu alahi wa sallam yang maknanya “Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya.” HR. Bukhari dan Muslim.Dan akhirnya, semoga Allah ta’ala menjadikan kita umat yang bersatu dan bersaudara di atas agama tauhid ini. Wa shollallohu alaa nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa ashhaabihi ajma’iin. Penulis Abdullah Mahasiswa Ma’had Ali Al-Imam Asy-Syafii JemberArtikel

Bagaimanakita mau memakai sifat Allah? Bagaimana mau wujud dari sifat Allah masuk ke dalam diri saya? Lho, yang saya

Uploaded byBambang Sabirin 0% found this document useful 0 votes8 views4 pagesDescriptiontauhidCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes8 views4 pagesLa Maujuda IllallahUploaded byBambang Sabirin DescriptiontauhidFull descriptionJump to Page You are on page 1of 4Search inside document You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Darihadits Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya: "Islam itu dibangun di atas lima (tiang ataupun rukun): syahadat Laa ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah ta'ala) dan Muhammad adalah hamba serta rasul-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan Puasa Ramadhan."
Apa maksud dari Lailahailalloh la maujuda Ilalloh?[2008010315] - YouTube WUJUD ALLAH *Laa Maujud… - Buku & Kitab Melayu Terbaik Facebook LA ILAHA ILLA ALLAH Said Muniruddin LA MAUJUDA ILLALLAH Makrifatullah - YouTube Tasawuf 1353 LA MAUJUDA ILLALLAH‼️ DI SAMUDERA HAKIKAT, Alfaqir abah guru Sukris Sarmadi - YouTube Komitmen Para Pencari Tuhan Pesantren Mahasiswa Salman ITB Ngaji yuk! tes Komitmen Para Pencari Tuhan Kitab Jalan untuk Kembali - KITAB TERSEMBUNYI Fahamilah apa sebenarnya maksud dari kalam ini LA MAUJUD BIHAQI ILLALLAH Selain ALLAH Tidak Ada Yang Ada itu hanya ALLAH Jadi apakah sebenarnya Tujuan setiap Bacaan Dzikrul Jalalah Arab Latin dan Terjemah - La Maujuda illAllah by Muhammad Hassan Tehseeni Razvi - YouTube Blog mbo Laa Maujud Bihaqqi Ilallah Laa ma’buda bihaqqin illallah !!! – Tsabatianribath’s Blog Goes di - Home Facebook Kekuatan Makna La ilaha illallah dari Tinjauan Gaya Bahasa Islam NU Online LA MAUJUDA ILLALLAH Makrifatullah - YouTube DWIS' QUOTES ~ Dear Dwis Bacaan Dzikrul Jalalah Arab Latin dan Terjemah - Mr Virtual Enterprise Kontraktor Terbaik Asia FANA FI LLAH Kalimat La Ilaha Illallah, Apakah Makna, Kandungan serta Keutamaan Membacanya? - La Maujud Illallah Laa Illaha Illallah - YouTube IJAZAH DZIKRUL JALALAH DARI HABIB ABUBAKAR BIN MUHAMMAD ASSEGAF GRESIK ✓Bersabda Nabi Muhammad SAW “Paling afdhol utamanya zikir adalah LAA ILAAHA ILLALLAH dan paling afdholnya doa adalah ALHAMDULILLAH.” “Paling utamanya ucapan yang Rahasia Makrifat - TVTarekat Keliru Mengatakan; La Maujuda Illallah - YouTube PASAL TENTANG LA ILAHA ILLALLAH DAN PEMBAGIAN HURUF ZIKIR KITAB BARENCONG WUJUD ALLAH *Laa Maujud… - Buku & Kitab Melayu Terbaik Facebook HAMD - Allah Hu Allah Hu La Maujuda Illallah Naat Ramadan 2016 Special - YouTube Sejarah Dzikir Jalallah atau Talqinudzikir – Dakwah NUsantara Artikel – Makna atau arti syahadat la Ilaha illallahu. – Mustofa Allah Muhammad-Adam ~ Pusaka Madinah Sucipto memposting momen baru isi kitab barencong 2 KITAB BARENCONG Tafsiran Kalimat LAA ILAHA ILLALLAH’ menurut para ulama ahli tafsir Intisari Kitab Langka Babul Ihsan - Shalat Diri Rahasia Allah Memuji Tuhannya ~ Pusaka Madinah Gerakan Aswaja Malang Raya - GAMAL - SEJARAH DZIKIR JALALAH ATAU TALQINUL DZIKIR Pada tahun 1937 Masehi Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf datang ke Kwitang untuk menghadiri Maulid Akhir Khomis Awal Makna dan Manfaat Dzikir Lailahaillallah Bincang Syariah Lirik Lagu LAA ILAAHA ILLALLAH - Sabyan Feat. SBY - Sholawat Lailahaillallah La Maujuda Illallah MP3, Video MP4 & 3GP - KEL 5 Prinsip Dasar Tasawuf Laa Maujud Dan Laa Maqsud PDF Blog mbo Laa Maujud Bihaqqi Ilallah Laa Maujuda Ilallah KUMPUAN ILMU BERTUAH WUJUD ALLAH *Laa Maujud… - Buku & Kitab Melayu Terbaik Facebook BAB tr TINJAUAN TENTANG DZIKIR Seeara etimologis kata dzikir … - [PDF Document] Seputar Kalimat Tauhid “La ilaha illallah” Sunnah Lover Wiridan by Asari Killua - issuu Makna Hakikat Kalimah Laa Ilaha Ilallah - GrahaBigNews Blog mbo Laa Maujud Bihaqqi Ilallah Lirik La Ilaha IllaAllah Tub Alaina - Teks Arab, Latin dan Artinya MENGUPAS AJARAN SESAT NII 2… cinta kajian sunnah 7 Syarat La Ilaha illallah’ Agar Diterima di Sisi Allah Kesalahan Memahami Makna Laa Ilaaha Ilallah Komitmen Para Pencari Tuhan I’rab La Ilaha Illallah Yayasan Al Sofwa PENGAJIAN TASAWUF SIRR - PDF Free Download WUJUD ALLAH *Laa Maujud… - Buku & Kitab Melayu Terbaik Facebook Sholawat Lailahaillallah La Maujuda Illallah MP3, Video MP4 & 3GP - Permulaan Agama Mengenal Allah Berita Batulicin Terkini - Pin di Sabilul munjiat_ahmadyani Makna-Makna Laa Ilaaha Illallah Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah Tauhid PDF WASIAT MIMBAR RAMADHAN 1441 H – STAI – Sebelas April Sumedang Permulaan Agama Mengenal Allah Berita Batulicin Terkini - Anatomi Otak Neurotransmitter PDF ا ﻟ ﻣ و ﺟ و د ﻓ ﻲ ﮐ ل ز ﻣ ﺎن ﻻ ا ﻟ ﮫ ا ﻻ ّللا ﻣ ﮐ ﺎن ا ﻟ ﻣ ﻌ ﺑ و د Kalimat Syahadat Bacaan Lengkap, Makna dan Tuntunannya Sesuai Islam - Buku Tauhid PDF Tentang ma’rifatullah 2 PKD PK PMII STAI Al-Masthuriyah - Syahadat PDF Kalimat toyiban la ilaha ilahaulalloh ls maujuda ilalloh arti nya - DOC Makna rukun syarat dan yang membatalkan syahadatain sugilar regha - Makalah - Prinsip Dasar Akhlak dan Tasawuf Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tauhid dan Akhlaq Tasawuf OLEH Nadaa Haniyyah Aris Munandar Course Hero Bacaan shalawat untuk shalat tarawih Makna, Rukun dan Syarat Syahadatain - Yayasan Amal Jariyah Indonesia Tasbih Kalimahku Berzikir Kitab Tajalli Nur Muhammad _ Tuak Lombok Ilahi [PDFTXT] RAHSIANYA MENGENAL ZAT ALLAH DAN ZAT RASULULLAH - TVTarekat Insan Instan • Sholawat Lailahaillallah La Maujuda Illallah MP3, Video MP4 & 3GP - Syarat-syarat Kalimat LA ILAHA ILLALLAH – لا إله إلا الله Konsultasi Agama dan Tanya Jawab Pendidikan Islam Makna Syahadat dan Empat Syarat Diterimanya Syahadat - Lirik La Ilaha IllaAllah Tub Alaina - Teks Arab, Latin dan Artinya Tujuh Syarat Laa Ilaaha Illallah – al-Hujjah PKD PK PMII STAI Al-Masthuriyah - PKD PK PMII STAI Al-Masthuriyah - Asal-Usul serta Keutamaan Zikir Subhanallah, Laa Ilaaha Illallah - Bagian 1 KAJI MAKRIFAT NUR MUHAMMAD KALIMAT ALLAHHUMMA PADA SHOLAWAT - PDF Free Download Keutamaan Bacaan Dzikir Laa Ilaaha Illallah Mumahammadur Rasulullah Hikmah › Resep Meninggal Husnul Khotimah Insya Allah ALAQIDAH ALISLAMIYAH syahruddinalga blogspot com syahdotme 1 wordpress Tahlilan dan Hakikat Makna La Ilaha Illallah The Truly Islam Prinsip Dasar Tasawuf La Ma’bud, La Maqsud, La Maujud, La Mahbubillah… Orang-Orang Musyrik Lebih Paham Makna Laa Ilaha Illallah Ibnu Hasyim Baca La ilaha illallah’ Dengan Yakin.. 2 DZAT HIDUP - TVTarekat ILMU SYAHADAH LANGIT Resume Kajian Dhuha – Kitab Arbain Nawawi – Hadits Ke-8 - - WIRID SEKAR JATI Yamirodha dharomiya yamidhusa sadhomiyo Sholawat al fatih Yasilapa palasiya Lailahaillah muhamadurosulullah Yadhayudha Course Hero LA ILAHA ILLA ALLAH Said Muniruddin BAB tr TINJAUAN TENTANG DZIKIR Seeara etimologis kata dzikir … - [PDF Document] PKD PK PMII STAI Al-Masthuriyah -
LaaMaujuda Illallah (paling tidak artinya begini : Tidak ada yang wujud kecuali Allah) Martabat Tujuh: 1. Ahadiyah 2. Wahdat 3. Wahidiyat 4. Alam Arwah 5. Alam Mitsal 6. Alam Ajsam La Maujuda Illa Allah 1. Merupakan hakekat Dzat mutlak yang kadim. Artinya; hakekat Dzat yang lebih dulu, yaitu Dzatullah, yang menjadi wahana alam Ahadiyat
Cool La Maujuda Illallah Artinya References. Mengutip dari buku tidak semua syahadat diterima allah oleh badiatul muchlisin asti, dijelaskan bahwa bacaan syahadat lailahaillallah muhammadarrasulullah' memiliki arti. Alhajj muhammad owais raza qadri song ilaha illallah wahdahu la sharika lahu Lahulmulku wa lahul hamd from aku seadanya dengan adanya. Alhajj muhammad owais raza qadri song 2014. Kemudian lâ maujûda bihaqqin illallâh maksudnya tiada yang maujud—bermakna wujud—dengan hak kecuali Dari Buku Tidak Semua Syahadat Diterima Allah Oleh Badiatul Muchlisin Asti, Dijelaskan Bahwa Bacaan Syahadat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah' Memiliki aku seadanya dengan adanya. لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ artinya ; Listen to la maujuda illallah on Wujud Yang Terlihat makna lâ ilâha illallâh adalah lâ mabûda illallâh, tiada tuhan yang disembah selain allah, niscaya kenyataannya berbohong. Lâ maujûda bihaqqin illallâh selain dua makna di atas, kalimat tauhid yang sedang kita bahas juga dapat dimaknai lâ maujûda bihaqqin illallâh, yaitu tiada yang disaksikan. فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا Laa Ilaaha Illallah [ لآإِلَهَ إِلاَّ الله ] Yang Benar Adalah [ لآ معبود حق إِلاَّ اللهُ ] Laa Ma’buuda Bi Haqqin Illallah , Artinya Tidak Ada Sesembahan Yang Benar Dan Berhak maujuda illallah tono de llamada la maujuda illallah. “maka ketahuilah, bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan allah. Alhajj muhammad owais raza qadri song La Maujuda Illallah Song And Listen La Maujuda Illallah Mp3 Song tiada lain selain wujud allah ini mesti dibawah ke kajian. Kalimat laa maujuda illallah dapat dipahami dalam dua pengertian Kemudian lâ maujûda bihaqqin illallâh maksudnya tiada yang maujud—bermakna wujud—dengan hak kecuali allah.“Barangsiapa Yang Mati Dalam Keadaan Ia Mengetahui Kandungan Makna Laa Ilaha Illallah’ Bahwa Tiada makna kalimat la ilaha illallah yang tepat adalah sebagaimana yang telah kita jelaskan diawal, yaitu “tidak ada tuhan/sesembahan/rabb yang berhak disembah/diibadahi. من مات وهو يعلم أنه لا إله إلا الله دخل الجنة. Play la maujuda illallah song by owais raza qadri from the urdu album one and only muhammad. Terbaru La Maujuda Illallah Artinya Sedang Viral Reviewed by Resep Resep Masakan on May 07, 2023 Rating 5
Sehinggamakna ayat, siapa yang menginkari semua bentuk sesembahan dan hanya mengakui Allah sebagai sasaran peribadatannya, berarti dia telah mengikrarkan laa ilaaha illallah dengan benar. Allah juga tegaskan di ayat yang lain, وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا. Lafal Lailahailallah tentu sangat familiar di kehidupan kita sehari-hari, mengingat bacaan zikir ini sering menjadi amalan selepas salat kamu sudah terbiasa juga dengan amalan salah satu zikir yang paling utama ini. Namun, tahukah kamu apa makna dari lafal tersebut dan seperti apa keutamaannya?Di bawah ini, telah merangkum ulasan lengkap mengenai lafal zikir tersebut dan keutamaannya bagi umat Islam. Langsung saja, yuk, simak!Makna dan Arti LaillahailallahLâ mabûda bihaqqin illallâhLâ masyhûda bihaqqin illallâhLâ maujûda bihaqqin illallâhMakna-makna turunannyaKeutamaan Membaca LailahailallahDihapusnya 4000 Macam Dosa BesarKunci Kebahagiaan di AkhiratKesalahan dalam Memaknai LailahailallahMengucapkan Lailahailallah tapi Percaya KemusyrikanMengucapkan Lailahailallah Tanpa Beramal SalihManfaat Bacaan Zikir Laillahailallah MuhammadarrasulullahCara Zikir Lailahaillallah yang Diajarkan Para UlamaMakna dan Arti LaillahailallahSecara umum, arti lafal tersebut adalah pernyataan keesaan Allah Swt. sebagai Tuhan bagi alam semesta. Akan tetapi, ada makna mendalam yang bahkan sering menjadi bahan diskusi para ulama mengenai penafsiran dari kalimat tauhid Al-Quran sendiri, kamu bisa menemukan penjelasan mengenai makna keesaan Allah Swt. dalam Surah al-Hajj ayat 62 yang berbunyiذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُżaalika bi`annallaaha huwal-ḥaqqu wa anna maa yad’ụna min dụnihii huwal-baaṭilu wa annallaaha huwal-aliyyul-kabiirArtinyaKuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha demikian, tak jarang kalimat tauhid tersebut dimaknai oleh masyarakat seperti “tidak ada wujud yang haqiqi selain Allah” dan “tidak ada penguasa abadi selain Allah”.Sebagian yang lain juga memaknai kalimat tauhid tersebut seperti ini “tidak ada pengatur alam semesta selain Allah” dan “tidak ada yang berkuasa selain yang menjadi pertanyaan adalah mana dari makna-makan tersebut yang benar dan sesuai?Tentu kita semua tidak ada yang salah dari kalimat-kalimat tersebut. Akan tetapi, jika hal tersebut diyakini sebagai makna Lailahailallah, tentu merupakan suatu memaknainya dengan benar, kamu bisa menyimak penjelasan para ulama yang akan bahas di bawah mabûda bihaqqin illallâhSebagaimana dijelaskan oleh Syekh Muhammad Abdul Qadir Khalil dalam Aqidah al-Tauhid fi Al-Qur’an al-Karim, para ulama tauhid telah sepakat bahwa makna kalimat tauhid tersebut bukan lah “Lâ mabûda illallâh” yang artinya tiada Tuhan yang disembah selain Allah “Lâ mabûda bihaqqin illallâh”, yaitu tiada Tuhan yang disembah dengan hak kecuali Allah Muhammad Abdul menambahkan apabila makna yang digunakan adalah yang pertama maka kenyataannya tidak lah makna Lailahailallah yang pertama seakan mengasumsikan bahwa ada tuhan-tuhan lain di luar sana selain Allah Swt. yang disembah. Padahal satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dengan sungguh-sungguh hanya lah Allah karena itu, perlu dipastikan bahwa makna kalimat tauhid tersebut adalah tiada Tuhan yang hak kecuali Allah Ta’ sisi lain, Syekh Muhammad Abdul juga menjelaskan bahwa kalimat tersebut secara retorika memiliki gaya bahasa baik itsbat dan qashr kalimat Lailahailallah menggunakan gaya bahasa yang membatasi makna dengan penerapan negasi pada salah satu dan menetapkan hal ini, yang dinegasikan adalah kalimat La ilaha dan yang ditetapkan adalah kalimat illallah. Dengan begitu kalimat tersebut menegaskan keesaan Allah Ta’ala. Jika yang diterapkan hanya gaya bahasa itsbat atau penetapan, maka pengertiannya tidak akan membatasi keterlibatan tuhan jika nafyi saya yang dipakai, kalimat tersebut maknanya akan ternafsikan jika kalimat tauhid hanya allahu ilahun yang artinya adalah Allah itu Tuhan, maka kita belum bertauhid saat adalah karena kelemahan kalimat tersebut dan tidak adanya yang menegasikan kemungkinan tuhan-tuhan sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Quran Surah al-Baqarah ayat 163, Dia adalah Tuhan Yang Maha Esaوَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُWa ilaahukum ilāhuw waaḥid, laa ilaaha illaa huwar-raḥmaanur-raḥiimArtinyaDan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha masyhûda bihaqqin illallâhSelain memiliki makna Lâ mabûda bihaqqin illallâh, Lailahailallah juga mempunyai makna lain, yaitu Lâ masyhûda bihaqqin illallâh yang dalam Bahasa Indonesia berarti tiada Tuhan yang berhak disembah selain yang satu ini juga ditegaskan dalam kutipan Al-Quran Surah al-Fatihah, yaitu Iyyaka na’budu yang artinya Hanya kepada Engkau kami dengan sebelumnya, gaya bahasa yang dipakai di sini juga qashr. Yang membedakan hanya kalimat tersebut tidak secara khusus sama-sama menggunakan itsbat dan qashr nafyi, melainkan qashr taqdim ma haqquhu al-ta’ bahasa tersebut mendahulukan bagian kalimat yang umumnya digunakan di akhir. Jika tidak menggunakan gaya bahasa qashr, kalimat Iyyaka na’budu akan berbunyi Na’buduka saja, yaitu Kamu menyembah Engkau’.Jadi, dalam hal ini, laihailallah dapat dimaknai bahwa tidak ada yang terpikir oleh kita saat beribadah kecuali Allah Ta’ala dan tidak ada pula yang bisa menghalangi kita untuk beribadah maujûda bihaqqin illallâhSelain dua makna di atas, kalimat tauhid yang sedang kita bahas juga dapat dimaknai Lâ maujûda bihaqqin illallâh, yaitu tiada yang disaksikan dengan hak selain semua hal yang dilihat dan disaksikan adalah semata-mata karena wujud dan kebesaran Allah ada yang disaksikan kecuali kehendak, rencana, hikmah, dan kekuasaan-Nya semata. Tidak ada pula hal buruk yang ada di sisi Allah oleh Syekh Abu Al-Hasan Nuruddin dalam al-Radd ala al-Qa’ilin bin Wahdatil Wujud bahwa seseorang yang sudah memaknai kalimat tersebut sampai ke batas ini hanya akan melihat Allah sebagai Zat yang ada di depannya, tak ada lah yang juga terjadi pada al-Hallaj saat menyatakan “Ana al-haqq.”Lebih lanjut Syekh Abu Al-Hasan menyimpulkan makna kalimat Lailahailallah, yaitu bahwa La ma’buda merupakan makna syariat, La masyhuda merupakan makna hakikat, sedangkan La maujuda merupakan makna turunannyaKetiga makna utama yang sudah disebutkan di atas juga memiliki beberapa turunan, seperti La mahbûba bihaqqin illallâh yang artinya tiada yang dicintai dengan hak selain Allah dan Lâ maqdûra bihaqqin illallâh, yaitu tiada yang dikuasakan dengan hak selain artinya juga bisa dimaknai sebagai Lâ maqshûda bihaqqin illallâh, yaitu tiada yang dituju dengan hak selain Allah, Lâ mas’ûla bihaqqin illallâh yang berarti tiada yang diminta dengan hak selain Allah, dan untuk mendukung pengertian-pengertian di atas, Syekh Abdurrahman ibn Muhammad menjelaskan bahwa para ulama juga mempersyaratkan setidaknya delapan hal, salah satunya adalah mempunyai pengetahuan untuk menafikan lainnya adalah mempunyai kepatuhan untuk menafikan ketidaktaatan, mempunyai keyakinan untuk menafikan keraguan, mempunyai kekufuran pada hal-hal lain selain Allah Swt., dan mempunyai keikhlasan untuk menafikan itu, dipersyaratkan juga untuk mempunyai penerimaan untuk menafikan penolakan, mempunyai kecintaan untuk menafikan kebencian, dan yang terakhir mempunyai kejujuran untuk menafikan Membaca LailahailallahDalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad saw. pernah berpesan kepada Sayyidina Ali Karramallahu Wajahah mengenai zikir khusus yang dapat mendekatkan umat Muslim kepada Allah Swt. dan yang lebih berat dari dunia itu, Rasulullah menjelaskan bahwa bacaan yang paling utama adalah “laillahailallah”. Lafal tersebut lah yang selalu beliau ucapkan dan begitu juga dengan nabi serta rasul tersebut kemudian diturunkan oleh Sayyidina Ali kepada para sahabat-sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in sampai sekarang diketahui oleh seluruh umat ini juga lah yang mempertegas keutamaan membaca lafal tersebut dan mengamalkannya sebagai bagian dari zikir 4000 Macam Dosa BesarBacaan zikir ini dianjurkan bagi Nabi Muhammad saw. bukan tanpa alasan. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Anas disebutkan bahwa membaca kalimat tauhid dapat menghapus berbagai macam dosa besar. Berikut bunyi potongan hadis tersebutمَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَمَدَّهَا هُدِمَتْ لَهُ أَرْبَعَةُ آلافِ ذَنْبٍ مِنَ الْكَبَائِرِManqala ilahailallahu wamadda hha hhudimat lamu arba’atu aafidzanbin minalkaba iruArtinyaSesungguhnya barang siapa membaca kalimat Tauhid لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ dan memanjangkannya, maka baginya akan dihapus empat ribu macam dosa besarSaat mendengar mengenai hal tersebut, para sahabat pun bertanya kepada Nabi Muhammad saw. bagaimana jika seseorang yang mengamalkan hal tersebut tidak mempunyai satu pun dosa hal tersebut, Rasulullah menjelaskan bahwa dosa keluarga dan orang-orang terdekatnya lah yang akan dihapus jika kasusnya Kebahagiaan di AkhiratMembaca zikir Lailahailallah ternyata bukan hanya dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. saja. Nabi-nabi sebelum Rasulullah juga menganjurkan hal yang sama, seperti diriwayatkan dari Wahab bin Manbah, berikut iniعن وهب بن منبه رضي الله عنه قال قرأت في آخر زبور داود عليه الصلاة والسلام ثلاثين سطرا يا داود هل تدرى أي المؤمنين أحب إلى أن أطيل حياته الذي إذا قال لا إله إلا الله اقشعر جلده وإني أكره لذلك الموت كما تكره الوالدة لولدها ولابد له منه انى أريد ان أسره في دار سوى هذه الدار فان نعيمها بلاء ورخاءها شدة فيها عدولا يألوهم خبالا يجرى منهم مجرى الدم من أجل ذلك عجلت أوليائي إلى الجنة لولا ذلك لما مات أدم عليه السلام وولده حتى ينفخArtinyaDiriwayatkan dari Wahab bin Manbah bahwa dia pernah berkata “aku telah membaca tiga puluh baris terakhir dari kitab zaburnya Nabi Daud as. di dalamnya diterangkan Allah berfirman kepada Nabi Daud “apakah kau tahu orang mukmin yang paling aku inginkan untuk ku panjangkan umurnya?” Nabi Dawud menjawab “tidak tahu”. Kemudian Allah menjelaskan “yaitu orang mu’min yang jika membaca kalimat tauhid akan merinding bulu-bulanya. Dan aku sangat membenci tidak ingnkan orang mu’min seperti itu lekas mati, seperti orang tua yang tidak rela anaknya mati. Sesungguhnya aku ingin sekali menyenangkannya di rumah yang bukan rumah ini fana = dunia. Karena kenikmatan di dunia ini merupakan cobaan, dan kemewahan-kemewahan itu hanyalah kesengsaraan. Di samping itu di dunia banyak musuh yang mondar-mandir terus mengalir menyelebunginya seperti aliran darah yang mengajak pada kerusakan. Oleh karena itu aku segerakan mereka para kekasihku mati lalu masuk ke surgaku. Andaikata tidak demikian, niscaya tidak akan mati Nabi adam dan anak cucunya hingga ditiupnya sangka kala. Demikianlah posisi pentingnya kalimat tauhid لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ bagi seorang mu’min, ia tidak sekedar sebagai kalimat pengakuan keesaan Allah swt, akan tetapi juga sebagai kunci menuju kesuksesan hidup di akhirat nanti. Sebagaimana janji Allah yang dijelaskan kepada Nabi Dawud as. Karena itulah dikatakan مفتاح الجنة لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ bahwa pintu surga adalah la ilaha hadis di atas menjelaskan bahwa bacaan tauhid tersebut juga mempunyai keutamaan sebagai kunci kebahagiaan dan kesuksesan di orang-orang yang membaca kalimat tauhid dengan khusyuk, Allah Swt. akan menyelamatkannya dari kefanaan dunia yang penuh dengan musuh dan Swt. juga menjanjikan surga-Nya bagi orang-orang yang senantiasa mengucapkan kalimat tauhid tersebut dengan hatinya yang paling di atas menegaskan betapa pentingnya kalimat tauhid Lailahailallah bagi umat Islam. Kalimat tersebut bukan hanya sebagai bentuk pengakuan kita sebagai manusia atas keesaan Allah tetapi, dengan membaca dan mengamalkan kalimat tersebut dalam zikir serta doa, kita juga telah membuka salah satu pintu menuju kesuksesan hidup di akhirat dalam Memaknai LailahailallahTak jarang kesalahan memahami kalimat tauhid tersebut menimbulkan konsekuensi yang serius. Jika kesalahan hanya ada di tataran wacana, masalahnya tentu tidak begitu tetapi, yang sering terjadi adalah orang-orang menggunakan kesalahpahaman atas kalimat tauhid tersebut sebagai pembenar untuk melakukan perbuatan-perbuatan semacam ini bahkan bukan hanya sering terjadi di masa Muslim modern seperti saat ini, tetapi juga di zaman para ulama-ulama besar Lailahailallah tapi Percaya KemusyrikanAda kasus pelaku perdukunan dan klenik serta pemuja kubur yang bersikeras menolak bahwa perbuatan mereka adalah bagian dari kesyirikan. Sebab, mereka masih percaya bahwa Allah Swt. lah Yang Maha meyakini bahwa selama mereka masih percaya bahwa Allah Ta’ala yang mengatur alam semesta, menciptakan kehidupan, dan mengatur rezeki umat-Nya, artinya mereka masih memegang bisa membuktikan dengan cara mewawancarai orang-orang yang memuja kubur atau mereka yang menggunakan jasa tersebut bisa jadi mempunyai KTP Muslim dan menganggap bahwa mereka juga masih seorang Muslim selama mereka masih mengucapkan kalimat tauhid dan mengakui keberadaan Allah mengucapkan kalimat tauhid tersebut tanpa pemahaman yang benar dan mengamalkannya tidak mempunyai pengaruh apa kalimat tauhid bukan hanya untuk diucapkan secara lisan saja, tetapi juga tentang bagaimana kita yang perlu diingat adalah, hanya mereka yang memahami makna Lailahailallah dengan benar lah yang mendapatkan jaminan surga Allah ini juga dipertegas dalam hadis riwayat Muslim dari Utsman bin Affan ra. yang berbunyiمَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَMan maata wahhuwa ya’lahu annahu la ilaha illallahu dakhalal janahArtinya“Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan mengetahui bahwa sesungguhnya tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah maka akan masuk Surga”. HR. Muslim 145Mengucapkan Lailahailallah Tanpa Beramal SalihKesalahan ini juga patut disebut penyakit yang sering mendarah daging di masyarakat, yaitu membaca kalimat tauhid dijadikan alasan untuk tidak yang salah tersebut biasanya dibarengi dengan tidak peduli dengan agamanya, tidak salat, dan tidak menunaikan diingatkan tentang ibadahnya, orang-orang seperti ini biasanya akan beralasan yang penting mereka masih memiliki seperti ini ternyata bukan hanya terjadi di masa sekarang saja, pada zaman ulama Tabiin Wahb bin Munabbih juga sudah ada pemahaman keliru semacam ada yang pemahaman bahwa selama seseorang sudah mengucapkan kalimat tauhid tersebut, artinya ia sudah terjamin masuk surga meskipun tidak tidak demikian adanya. Imam Wahb bin Munabih menanggapi pemahaman tersebut sebagaimana tertulis dalam hadis riwayat Bukhari berikut iniبلى ولكن ليس من مفتاح إلا له أسنان فإن أتيت بمفتاح له أسنان فتح لك وإلا لم يفتحArtinya“Benar, laa ilaaha illallah adalah kunci surga. Namun bukankah setiap kunci harus punya gigi. Jika kamu membawa kunci yang ada giginya, dibukakan surga untukmu, jika tidak ada giginya, tidak dibukakan surga untukmu.” HR. Bukhari secara Muallaq sebelum hadis no. 1237 dan disebutkan Abu Nuaim secara Maushul dalam al-Hilyah 4/66.Poin pentingnya adalah jika kamu ingin zikir Lailahailallah diterima, maka kamu harus membarenginya dengan beramal Bacaan Zikir Laillahailallah MuhammadarrasulullahSelain membaca kalimat tauhid, tak jarang kita juga mendengar lantunan zikir tersebut diikuti dengan kalimat Muhammad Rasulullah. Jika kalimat tauhid menyatakan keesaan Allah Swt. seperti yang telah dibahas di atas. Kalimat selanjutnya adalah penegasan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah apa faedah atau manfaat dari zikir tersebut bagi umat Islam? Tujuan utamanya tentu untuk mendekatkan diri kita pada Allah Swt., tetapi adakah faedah yang dimiliki zikir ini?Dalam kitab Syarah Ummul Barahin, Imam Abdullah Muhammad bin Yusuf as-Sanusy al-Asy’ary menjelaskan keutamaan-keutamaan meng-istiqamah-kan bacaan Lailahailallah Muhamadarrasulullah. Faidah yang dimaksud dibagi menjadi dua kategori, yaitu kembali pada karomah dan kembali pada budi yang pertama, yaitu kembali pada karamah, masuk ke dalam kategori amr khariqul adah atau perkara di luar kebiasaan. Berikut di antaranyaKemudahan dalam memperoleh barang atau uang yang keberkahan dalam makanan yang dihidangkan. Misalnya, makanan sedikit pun bisa cukup untuk orang banyak. Contoh lainnya adalah yang terlihat pada para hakikat apa yang hendak dipakainya. Misalnya dalam hal makanan, kamu bisa mengerti mana yang haram dan halal dengan mudah karena memahami tanda-tanda yang yang kedua, yaitu kembali pada budi pekerti, keutamannya terbagi menjadi delapan, seperti berikutMenumbuhkan sifat tawakal, yakni kepercayaan hati pada Allah Swt. sebagai Yang Maha Haq dan Maha Pemelihara. Seseorang yang senantiasa bertawakal kepada Allah akan memiliki jiwa yang tenang dan tidak bimbang saat menghadapi apa sifat zuhud pada diri, yaitu kosongnya hati dari mengandalkan sesuatu pada hal yang fana atau sifat kaya dalam hati, artinya hati kita terselamatkan dari fitnah orang lain karena berbagai sifat malu yang dapat membuat kita semakin mengagungkan Allah Swt. dan mengingat-Nya setiap saat. Sifat ini juga mencegah diri untuk mengadu pada makhluk lain dan hanya mengadu rasa syukur sehingga selalu memuji Allah Swt. dan melihat nikmat dalam berbagai hal, termasuk di sela-sela sifat futuwah, yakni menjauhkan diri dari meminta makhluk lain untuk melakukan perbuatan baik kepada kita. Sebab, seluruh kebaikan bersumber dari Allah sifat fakir, yaitu memutuskan hati dari kebahagiaan saat memperoleh hal-hal yang bersifat beberapa keutamaan dalam pembahasan sebelumnya, ada banyak keutamaan lainnya dari membaca zikir Lailahailallah Muhammadarrasulullah. Cara Zikir Lailahaillallah yang Diajarkan Para UlamaTerakhir, kamu bisa membaca zikir tauhid ini dengan cara yang diajarkan para ulama, yaitu dengan memanjangkan lafal La’ sambil memalingkan kepala ke sebelah saat melafalkan Ilaha’ hendaknya kepala digerakkan kembali ke bagian tengah. Sedangkan saat melafalkan Ilallah’, palingkan kepala ke sebelah lupa untuk menghayati makna setiap lafal Lailahailallah tersebut dan dapat juga disambung dengan kalimat Muhammadarasulullah’ sebagai pelengkap. Wallahu’ Andaimakna Laa Ilaaha illallah adalah Laa ma'buda illallah, (tiada tuhan yang disembah selain Allah), niscaya kenyataannya berbohong. Sebab, masih mengasumsikan ada tuhan-tuhan selain Allah di luaran sana yang disembah. Dalam pengkajian kitab-kitab lama Tua seperti pada Kitab Syarah Hikam Ibni Athoillah As-Sakandari, Kitab Manhal-Shofi, Kitab Addurul-Nafs dll menggunakan istilah-istilah seperti BINASA’ dan HAPUS’ untuk mengungkapkan tentang maksud/ pengertian lain yang banyak menggabungkan beberapa disiplin ilmu lain seperti falsafah menggunakan istilah-istilah seperti LEBUR’, LARUT’, TENGGELAM’ dan LENYAP’ dalam usaha mereka untuk menjelaskan sesuatu tentang hal’ atau maqam’ FANA dalam Kitab Arrisalah al-Qusyairiah disebutkan arti FANA' ialah Lenyapnya sifat-sifat basyariah pancainderaMaka siapa saja yang telah diliputi Hakikat Ketuhanan sehingga ia tidak lagi melihat pada Alam baru, Alam rupa dan Alam wujud diri ini, maka ia dikatakan telah FANA' dari Alam berarti hilangnya sifat-sifat buruk maksiat lahir dan maksiat batin dan kekalnya sifat-sifat terpuji mahmudah.FANA' itu lenyap segala-galanya,lenyap Af’alnya/perbuatannya Fanun Fil Af’al,lenyap Sifatnya Fanun Fis-Sifat,lenyap Dirinya Fanun Fiz-DzatOleh karena itulah ada kalangan ahli-ahli Tasawuf berkata“TASAWUF itu mereka yang telah memahami hakikat FANA' dari dirinya dan BAQA' dengan ALLAH karena kehadiran HATI mereka bersama ALLAH”.Sahabat Rasulullah yang banyak menjelaskan tentang FANA ’ ialah Sayyidina Ali, salah seorang sahabat Rasulullah yang terdekat, yang di i'tiraf oleh Rasulullah sebagai Pintu Gedung Ilmu’.Diantaranya “Di dalam FANA'ku, leburlah ke- FANA-anku, tetapi di dalam ke- FANA'an itulah bahkan aku mendapatkan ENGKAU AL-HAQ”.Demikianlah FANA; ditanggapi oleh para kaum sufi secara baik, bahkan FANA itulah yg merupakan pintu bagi mereka yang ingin menemukan ALLAH Liqo' ALLAH bagi yang benar-benar mempunyai keinginan dan keimanan yang kuat untuk bertemu dengan ALLAH Salik.Supaya nggak rancu dlm pemikiran Artinya GHAIB itu ialah HAPUSHAPUS itu tidak ada lagi kelihatan DZATkita, kecuali DZAT ALLAH Ta'ala hendaknya l'tikad danpandangan kita,seperti ombak..la bernama ombak di laut, sebab iabernama laut, tetapi pada hakikatnya iaadalah AIR dari itu 3 namanya, hakikatnyatetap berasal dari yg 1 besi didalam Api,maka hilanglah besi itu oleh api, tidakkelihatan lagi ujud besinya, hanya keadaan api itulah yang semata matakelihatan, zatnya, sífatnya dan Afalnya..Maka apabila ditetapkan keadaan tsb dan disesuaikan dg keadaan kita, niscaya hilanglah keadaan kita itu,maka tidak ada lagi dan sampailah kita pada jalan FANAFILLAH apabila kita tidur akan terlihatlaholeh kita dgNYA lah kita BADANI HAJJA ALA QALBI"hancurlah badan jadilah QALBI SHARARROHI"hancurkan hati jadikan roh".TUDIBURROHI SHARANNURU"hancurkan roh jadikan Cahaya"lalah AKU ALLAH dalam Diam. Akuyang sebenarnya Rahasia MARKUMMANUSIA, ya di dalam HATImu itu..HATI manusia itu seumpama cermin, maka apabila ditilik/dilihat dg benar didalamnya, maka akan kelihatanlah Tuhan-nya, dari rupa kita yang bathin itulahyang diakui ALLAH, Rupa Dari RahasiaNYA, karena dalil menyatakan"Insan itu RahasiaKU, RahasiaKU" ituSifatNYA..SifatNYA itu Tidak lain daripada UjudAKU Yang wajib Ujud Adanya".ALQALBUHAYATI SYIRRI ANA ILLA ANNAArtinya "Didalam Akal itu ada Hati,didalam Hati itu ada Roh, didalam Rohitu ada Sir, didalam Sirr itu ada AKU".AKU RAHASIA SEGALA MANUSIA,YANG ADANYA DIDALAM olehmu wahai Shaleh...Inilah orang yang sebenar-benarnyamengenal ALLAH Ta'ala MAN ARAFALLAHU FAHUWA ALLAHBarang siapa mengenal ALLAH yaitubernama ALLAH ALLAH HakikatnyaTunggal.BUTA SELAIN DZAT ALLAHTauhidul SIFAT itu seperti engkau berkata, dan engkau itikatkan didalam hatimuIA KUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT,SAMA, BASHAR, KALAMArtinya; Tidak ada yg mempunyai Kuasa,Berkehendak, Tahu, Hidup, Mendengar,Melihat dan Berkata-Kata.. Melainkansemuanya itu berasal dari ALLAH Ta'alajuga pada hakikatnya".Tauhidul DZAT itu seperti engkauberkata dan engkau l'tikatkan didalamhatimu; LA MAUJUDA ILLALLAHArtinya "Tidak ada yg mempunyai Kuasa,Berkehendak, Tahu, Hidup, MendengarMelihat dan Berkata-Kata.. Melainkansemuanya itu berasal dari ALLAH Ta'alajuga pada hakikatnya".Tauhidul DZAT itu seperti engkauberkata dan engkau l'tikatkan didalamhatimu; LA MAUJUDA ILLALLAHArtinya "Tidak ada yang Ujud didalam Alam inimelainkan ujud ALLAH Ta'ala semata-mata pada Hakikatnya", karena semuaAlam Ujud alam ini tidak Maujud dgsendirinya, tetapi berdiri Ujud pada UjudALLAH aza Yang Banyak Didalam Satudan Pandang Yang Satu Didalam pandanglah bahwasannya Ujudsekalian Alam ini berdiri pada UjudALLAH Ta'ala, Tidak ada yg Maujuddg sendirinya dan Pandang olehmubahwasannya ALLAH Ta'ala itu Maujuddidalam sesuatu yang sertakan Pandangmu itu denganPandang "Pandang yang Rahasia yaitu yangDidalam HATI"Jangan pandang yang dibangsakandengan perkataan dan lafadz, itu tidakdpt memberi pandanglah olehmubahwasannya ALLAH Ta'ala itu Maujuddi dalam tiap-tiap sesuatu yg Ujud...Yaitu pandang HAWIYAHNYA, QIYAUMAHNYA dan KUDRATNYA serta kebesaranNYA dan tidak ada diambil tempat dan ALLAH Ta'ala itu tidak menjadi rupa sesuatu, Karena AlLLAHTa'ala LAISAKAMISLIHI SYAI'UNWAHUWASSAMI'UL BASHIRArtinya; "Tidak ada yg menyamaiALLAH Ta'ala dg sesuatu apapun danDIA mendengar lagi melihat segalapekerjaan, baik yang zahir maupunyang bathin".Dan ketahuilah olehmu bahwasesungguhnya keadaan kita ituselama-lamanya tetap didalamILMUNYA ALLAH TAALA demikianlah sebenar-benarnya Itikad kita, dan itulah I'tikad para Nabi-Nabi ALLAH, para wali ALLAH dan I'tikadsupaya sampai kepada jalanFANAFILLAH dan BAQABILLAHArtinya; GHAIB KITA DIDALAM ALLAHTA'ALA dan KEKAL ADANYA DENGANALLAH ALLAH "Maka barangsiapa yang ingin akan menemukan Tuhannya maka hendaklahia mengerjakan amalan Sholeh danjanganlah ia mempersekutukansiapapun dalam beribadat kepadaALLAH Surat A-Kahfi 110Untuk mencapai Liqa' ALLAH dalamayat yang tersebut di atas, ada 2kewajiban yang harus dilaksanakanyaitu1. Mengerjakan amalan sholeh dengan menghilangkan semua- sifat-sifat yang tercela dan menetapkan dengan sifat-sifat yang terpuji yaitu TAKHALI dan Meniadakan/menafikan segalasesuatu termasuk dirinya sehinggayang benar-benar WUJUD/ ISBAThanya ALLAH semata-mata dalam beribadat.. Itulah artinya memFANAkan Nabi-nabi dan wali-wali sepertiSheikh Abu Qasim Al-Junaid, AbdulQadir Al-Jailani, Imam Al-Ghazali, AbYazid Al-Busthomi sering mengalamikeadaan "FANA" FILLAH dalammenemukan Nabi Musa alaihisalam ketikaia sangat ingin melihat ALLAH makabaginda berkata yang kemudiannyadijawab oleh ALLAH Ta'ala sbg berikut;"Ya Tuhan, bagaimanakah caranyasupaya aku sampai kepada MU?Tuhan berfirman "Tinggalkan dirimu/lenyapkan dirimu FANA, baru kamu bisa sampai padakU"Kata-kata Hikmah Dari Wali-wali ALLAHyang telah mengalami FANA', Ada seorang bertanya kepada Abu Yazid Al-Busthomi"Bagaimana tuan habiskan masapagimu?".Abu Yazid menjawab "Diri saya telah hilang FANA dalam mengenang ALLAH hingga saya tidak tahu malam dan siang".Satu ketika Abu Yazid ditanya seseorang ttg bagaimanakah kita bisa mencapai ALLAH. Beliau menjawab "Sirnakalah diri kamu. Di situlah terletak jalan menuju ALLAH. Barang siapa yang melenyapkan FANA dirinyadalam ALLAH, maka yg didapati bahwaALLAH itu segala-galanya".1 TAUHIDUL AFAL2TAUHIDUL SIFAT3 TAUHIDUL ASMA4 TAUHIDUL ZATDan suatu riwayat mengatakan sebagaiberikut FANAIL AFAL FANA'IL SIFAT danFANAIL ZATTauhidul AFAL itu seperti engkauberkata; LAFALUN ILLA FI'LULLAHArtinya "tidak ada yg mempunyai perbuatanmelainkan perbuatan ALLAH Ta'alasemata didalam Hakikatnya". Sumber dari HAKIKAT INSAN Mengenal Diri
KekuatanMakna La ilaha illallah dari Tinjauan Gaya Bahasa. Para ulama tauhid sepakat bahwa makna Lâ ilâha illallâh adalah Lâ ma'bûda bihaqqin illallâh (tiada tuhan yang disembah dengan hak kecuali Allah), bukan Lâ ma'bûda illallâh, (tiada tuhan yang disembah selain Allah). Andai makna Lâ ilâha illallâh adalah Lâ ma'bûda illallâh, (tiada tuhan yang
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّتِيْ تُجَادِلُكَ فِيْ زَوْجِهَا وَتَشْتَكِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۖوَاللّٰهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ Qad samiallāhu qaulal-latī tujādiluka fī zaujihā wa tasytakī ilallāhi, wallāhu yasmau taḥāwurakumā, innallāha samīum baṣīrun. Sungguh, Allah telah mendengar ucapan wanita yang mengajukan gugatan kepadamu Nabi Muhammad tentang suaminya dan mengadukan kepada Allah, padahal Allah mendengar percakapan kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. اَلَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْۗ اِنْ اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّٰۤـِٔيْ وَلَدْنَهُمْۗ وَاِنَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ Allażīna yuẓāhirūna minkum min nisā'ihim mā hunna ummahātihim, in ummahātuhum illal-lā'ī waladnahum, wa innahum layaqūlūna munkaram minal-qauli wa zūrān, wa innallāha laafuwwun gafūrun. Orang-orang yang menzihar istrinya menganggapnya sebagai ibu di antara kamu, istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah perempuan yang melahirkannya. Sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. وَالَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا قَالُوْا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ ذٰلِكُمْ تُوْعَظُوْنَ بِهٖۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ Wal-lażīna yuẓāhirūna min nisā'ihim ṡumma yaūdūna limā qālū fa taḥrīru raqabatim min qabli ay yatamāssā, żālikum tūaẓūna bihī, wallāhu bimā tamalūna khabīrun. Orang-orang yang menzihar istrinya kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan wajib memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu berhubungan badan. Demikianlah yang diajarkan kepadamu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ فَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ فَاِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًاۗ ذٰلِكَ لِتُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ اَلِيْمٌ Famal lam yajid faṣiyāmu syahraini mutatābiaini min qabli ay yatamāssā, famal lam yastaṭi fa iṭāmu sittīna miskīnān, żālika litu'minū billāhi wa rasūlihī, wa tilka ḥudūdullāhi, wa lil-kāfirīna ażābun alīmun. Siapa yang tidak mendapatkan hamba sahaya wajib berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya berhubungan badan. Akan tetapi, siapa yang tidak mampu, wajib memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah ketentuan-ketentuan Allah. Orang-orang kafir mendapat azab yang pedih. اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَاۤدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ كُبِتُوْا كَمَا كُبِتَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَقَدْ اَنْزَلْنَآ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌۚ Innal-lażīna yuḥāddūnallāha wa rasūlahū kubitū kamā kubital-lażīna min qablihim wa qad anzalnā āyātim bayyinātin, wa lil-kāfirīna ażābum muhīnun. Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya dihinakan sebagaimana dihinakan orang-orang sebelum mereka. Sungguh, Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Orang-orang kafir mendapat azab yang menghinakan. يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اَحْصٰىهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ࣖ Yauma yabaṡuhumullāhu jamīan fa yunabbi'uhum bimā amilū, aḥṣāhullāhu wa nasūhu, wallāhu alā kulli syai'in syahīdun. Pada hari itu Allah membangkitkan mereka semua, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya semua amal meskipun mereka telah melupakannya. Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ Alam tara annallāha yalamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi, mā yakūnu min najwā ṡalāṡatin illā huwa rābiuhum wa lā khamsatin illā huwa sādisuhum wa lā adnā min żālika wa lā akṡara illā huwa maahum aina mā kānū, ṡumma yunabbi'uhum bimā amilū yaumal-qiyāmahti, innallāha bikulli syai'in alīmun. Apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, kecuali Dialah yang keempatnya dan tidak ada lima orang, kecuali Dialah yang keenamnya. Tidak kurang dari itu atau lebih banyak, kecuali Dia bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian, Dia memberitakan apa yang telah mereka kerjakan kepada mereka pada hari Kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ Alam tara ilal-lażīna nuhū anin-najwā ṡummā yaūdūna limā nuhū anhu wa yatanājauna bil-iṡmi wal-udwāni wa maṣiyatir-rasūli, wa iżā jā'ūka ḥayyauka bimā lam yuḥayyika bihillāhu, wa yaqūlūna fī anfusihim lau lā yuażżibunallāhu bimā naqūlu, ḥasbuhum jahannamu, yaṣlaunahā, fa bi'sal-maṣīru. Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali melakukan apa yang telah dilarang itu? Mereka saling mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul. Apabila datang kepadamu Nabi Muhammad, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan cara yang bukan sebagaimana yang ditentukan Allah untukmu. Mereka mengatakan dalam hati, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka, neraka itu seburuk-buruk tempat kembali. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā tanājaitum falā tatanājau bil-iṡmi wal-udwāni wa maṣiyatir-rasūli wa tanājau bil-birri wat-taqwā, wattaqullāhal-lażī ilaihi tuḥsyarūna. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu saling mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah berbicara tentang perbuatan dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul. Akan tetapi, berbicaralah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan. اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ Innaman-najwā minasy-syaiṭāni liyaḥzunal-lażīna āmanū wa laisa biḍārrihim syai'an illā bi'iżnillāhi, wa alallāhi falyatawakkalil-mu'minūna. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu hanyalah dari setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedangkan pembicaraan itu tidaklah memberi mudarat sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥū fil-majālisi fafsaḥū yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzū fansyuzū yarfaillāhul-lażīna āmanū minkum, wal-lażīna ūtul-ilma darajātin, wallāhu bimā tamalūna khabīrun. Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” kamu berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقَةً ۗذٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَاَطْهَرُۗ فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā nājaitumur-rasūla fa qaddimū baina yaday najwākum ṣadaqahtan, żālika khairul lakum wa aṭharu, fa'illam tajidū fa innallāha gafūrur raḥīmun. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu ingin melakukan pembicaraan rahasia dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah kepada orang miskin sebelum melakukan pembicaraan itu. Hal itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Akan tetapi, jika kamu tidak mendapatkan apa yang akan disedekahkan, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ءَاَشْفَقْتُمْ اَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقٰتٍۗ فَاِذْ لَمْ تَفْعَلُوْا وَتَابَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ A'asyfaqtum an tuqaddimū baina yaday najwākum ṣadaqātin, fa iż lam tafalū wa tāballāhu alaikum fa'aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aṭīullāha wa rasūlahūwallāhu khabīrum bimā tamalūna. Apakah kamu takut menjadi miskin jika mengeluarkan sedekah sebelum melakukan pembicaraan rahasia dengan Rasul? Jika kamu tidak melakukannya dan Allah mengampunimu, tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. ۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْۗ مَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْۙ وَيَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ Alam tara ilal-lażīna tawallau qauman gaḍiballāhu alaihim, mā hum minkum wa lā minhum, wa yaḥlifūna alal-każibi wa hum yalamūna. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang munafik yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari kaum-mu dan bukan dari kaum mereka. Mereka bersumpah secara dusta mengaku mukmin, padahal mereka mengetahuinya. اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ Aaddallāhu lahum ażāban syadīdān, innahum sā'a mā kānū yamalūna. Allah telah menyediakan azab yang sangat keras bagi mereka. Sesungguhnya sangat buruk apa yang selalu mereka kerjakan. اِتَّخَذُوْٓا اَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ Ittakhażū aimānahum junnatan fa ṣaddū an sabīlillāhi falahum ażābum muhīnun. Mereka menjadikan sumpah-sumpahnya sebagai perisai, lalu menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Maka, bagi mereka azab yang menghinakan. لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔاۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ Lan tugniya anhum amwāluhum wa lā aulāduhum minallāhi syai'ān, ulā'ika aṣḥābun-nāri, hum fīhā khālidūna. Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikit pun untuk menolong mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهٗ كَمَا يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ عَلٰى شَيْءٍۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ Yauma yabaṡuhumullāhu jamīan fa yaḥlifūna lahū kamā yaḥlifūna lakum wa yaḥsabūna annahum alā syai'in, alā innahum humul-kāżibūna. Ingatlah pada hari ketika Allah membangkitkan mereka semuanya. Lalu, mereka bersumpah kepada-Nya bahwa mereka mukmin sebagaimana mereka bersumpah kepadamu. Mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu manfaat dari dustanya. Ketahuilah, sesungguhnya mereka adalah para pendusta. اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ Istaḥważa alaihimusy-syaiṭānu fa'ansāhum żikrallāhi, ulā'ika ḥizbusy-syaiṭāni, alā inna ḥizbasy-syaiṭāni humul-khāsirūna. Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikannya lupa mengingat Allah. Mereka itulah golongan setan. Ketahuilah sesungguhnya golongan setan itulah orang-orang yang rugi. اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَاۤدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اُولٰۤىِٕكَ فِى الْاَذَلِّيْنَ Innal-lażīna yuḥāddūnallāha wa rasūlahū ulā'ika fil-ażallīna. Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. كَتَبَ اللّٰهُ لَاَغْلِبَنَّ اَنَا۠ وَرُسُلِيْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ Kataballāhu la'aglibanna ana wa rusulī, innallāha qawiyyun azīzun. Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ Lā tajidu qaumay yu'minūna billāhi wal-yaumil ākhiri yuwāddūna man ḥāddallāha wa rasūlahū wa lau kānū ābā'ahum au abnā'ahum au ikhwānahum au asyīratahum, ulā'ika kataba fī qulūbihimul-īmāna wa ayyadahum birūḥim minhu, wa yudkhiluhum jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā, raḍiyallāhu anhum wa raḍū anhu, ulā'ika ḥizbullāhi, alā inna ḥizballāhi humul-mufliḥūna. Engkau Nabi Muhammad tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhir saling berkasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau kerabatnya. Mereka itulah orang-orang yang telah Allah tetapkan keimanan di dalam hatinya dan menguatkan mereka dengan pertolongan dari-Nya. Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah orang-orang yang beruntung. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah
p17EC.
  • iow9kqo5mz.pages.dev/291
  • iow9kqo5mz.pages.dev/178
  • iow9kqo5mz.pages.dev/115
  • iow9kqo5mz.pages.dev/341
  • iow9kqo5mz.pages.dev/263
  • iow9kqo5mz.pages.dev/274
  • iow9kqo5mz.pages.dev/30
  • iow9kqo5mz.pages.dev/169
  • iow9kqo5mz.pages.dev/278
  • la maujuda illallah artinya