Watchon. Berikut lima permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan. 1. Petak Umpet. Untuk memainkan permainan Petak Umpet harus dilakukan oleh minimal empat pemain. Satu orang akan ditugaskan untuk menjaga benteng, menghitung dan menutup matanya, setelah selesai berhitung ia harus mencari teman-teman yang sedang bersembunyi. Salah satu permainan tradisional Bali. Putri Aryaningsih Pada zaman dahulu, anak-anak aktif bergerak karena memiliki permainan-permainan tradisional yang biasanya dimainkan pada sore hari. Permainan ini membuat mereka banyak bersosialisasi, aktif bergerak, dan mendapatkan tubuh yang setiap daerah memiliki permainan tradisional. Apalagi di Bali, ada banyak permainan tradisional yang cukup unik untuk dimainkan. Permainan tradisional ini dulunya sangat populer di masyarakat sebelum datangnya gawai. Berikut ini deretan permainan tadisional unik Bali yang jarang terlihat. Baca Juga 5 Tradisi Unik Bali yang Berasal dari Karangasem 1. Deduplak Deduplak merupakan permainan tradisional Bali yang tercatat dalam Warisan Budaya Tak Benda WBTB pada tahun 2017. Permainan tradisional yang sangat sederhana ini bertujuan untuk membentuk dan membina watak melalui ini menggunakan potongan batok kelapa untuk berlari maupun berjalan. Deduplak berasal dari suara "plak" ketika batok kelapanya bermainnya sangat sederhana. Batok kelapa diberi tali, kemudian jempol kaki menjepit tali seperti menggunakan sandal jepit. Kedua tangan memegang tali dan menariknya begitu kaki melangkah. Baca Juga 10 Makanan Minuman Tradisional Bali yang jadi Warisan Budaya 2. Nyen Durine Nyen Durine terdiri dari dua kata. Yaitu nyen yang artinya siapa, dan durine artinya di belakang. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang ditunjuk sebagai penebak dan matanya ditutup oleh kain agar tidak bisa melihat. Pemain yang lain membentuk lingkaran, kemudian berjalan mengelilingi si penebak sambil si penebak berhasil menebak orang yang berada di belakangnya, maka orang yang berhasil dikenali tersebut bergiliran menjadi penebak. Permainan tradisional ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Siap-siapan tajen-tajenanPermainan ayam-ayaman. TV Permainan siap-siapan ayam-ayaman ini tidak menggunakan ayam. Permainan ini terdiri dari dua orang yang saling pemain harus mengangkat kaki sebelah posisi dengkleng. Posisi tangan bebas, sesuai kesepakatan. Ada yang tangan kirinya lurus ke depan dan tangan kanan memegang kaki yang diangkat, ada juga yang tidak memegang kaki yang pemain akan berusaha saling menjatuhkan dengan menabrakkan tubuhnya ke lawan. Siapa yang jatuh, ia yang kalah. Atau siapa yang kedua kakinya menyentuk tanah, ia yang kalah. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Tok lait kancingPermainan tok lait kancing. TV Permainan yang dimainkan oleh anak-anak ini menggambarkan bagaimana orang Bali dalam membangun rumah ini dimainkan minimal tiga orang anak dengan tubuh yang sama besar. Mereka kemudian berdiri saling memunggungi, dan masing-masing pemain mengaitkan satu kaki kakinya sudah terkait satu dengan yang lain, maka mereka mulai melompat-lompat sambil berputar. Selama bermain ini, biasanya mereka menyanyikan lagu Tok Lait Kancing. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Madul dulan Permainan tradisional yang tercatat sebagai WBTB pada tahun 2012 ini adalah permainan sembunyi-sembunyian ala Bali. Pemainnya minimal 5 orang. Satu orang bertindak sebagai pencari, dan lainnya dikatakan madul dulan, karena saat si pencari mencari orang yang bersembunyi dan menemukannya, maka ia harus menyebutkan kata "dul". Pemain yang bersembunyi juga harus menyebutkan kata "dul" saat kebali ke tempat asal si kamu sudah pernah memainkan permainan tradisional unik Bali di atas, atau justru baru tahu setelah membaca artikel ini? Permainan-permainan ini sudah jarang dimainkan lagi. Sebab anak-anak lebih dominan menggunakan gawainya untuk mencari hiburan. Permainan tradisional seakan hilang ditelan zaman. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berikutpermainan tradisional yang sudah jarang di mainkan di jaman sekarang untuk membuka memory sobat bro and sis mungkin juga bisa dimainkan lagi sama adik adik bro and sis. Petak Umpet. gambar: marneskliker.com. Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru. Cara
15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba – Grameds, kalau mengingat permainan tradisional yang dimainkan waktu kecil rasanya sangat seru ya? Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus terus melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Permainan tradisional tidak kalah seru dengan permainan games yang ada di gadget lho, Grameds. Mau tahu apa saja permainan tradisional yang seru, yang perlu Grameds coba? Yuk, baca artikel ini ya! 15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba1. Gangsing2. Ular Naga3. Egrang4. Kucing-kucingan5. Engklek6. Bakiak7. Congklak8. Ketapel9. Benteng10. Rangku Alu11. Boi-boian12. Bola Bekel13. Petak Umpet14. Gundu/KelerengKategori SosiologiMateri Sosiologi 1. Gangsing Permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya, Grameds. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih modern dan lebih menarik lagi dengan tampilan yang elegan. Jika berminat untuk membeli gasing, Grameds bisa membelinya di marketplace ternama dengan banyak pilihan model/jenis dan juga harga yang sangat beragam. 2. Ular Naga src “Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”. Jika kita mendengar nyanyian tersebut rasanya tidak asing ya, Grameds. Ya, nyanyian tersebut merupakan nyanyian khas dalam permainan tradisional ular naga. Kenapa dinamai ular naga ya? Karena dalam permainan ini pemainnya membentuk barisan yang panjang seperti ular. Cara bermain permainan ini dimulai dari 2 orang yang membentuk jalan untuk dilewati barisan ular sambil bernyanyi lagu khas ular naga panjang. Kemudian, 2 orang yang menjaga jalan menangkap 1 orang dari barisan ular yang melewati nya. Lalu, yang terperangkap tersebut memilih akan mengikuti tim A atau tim B. Setelah habis semua barisan ular, selanjutnya dimulailah perebutan anggota yaitu saling tangkap antar teman yang berbeda tim. Permainan ular naga ini tidak mengenal usia lho, Grameds. Jadi, siapapun bisa bermain bersama-sama. Wah, seru sekali ya! 3. Egrang src Egrang merupakan permainan tradisional yang menggunakan 2 tongkat bambu berukuran tinggi 150 cm dan diberi pijakan kaki di bawah nya, dimana seseorang bisa berdiri di atas pijakan kaki tersebut dan berjalan dalam ketinggian dan keseimbangan. Permainan tradisional egrang ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari China. Grameds, uniknya lagi sebutan egrang ini berbeda-beda di setiap daerah. Seperti di Kalimantan disebutnya Batungkau, di Jawa Tengah disebutnya Jangkungan, di Bengkulu disebutnya Ingkau, dan di Sumatera Barat disebutnya Tengkak-tengkak. Namun, masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Egrang. Permainan tradisional egrang ini tidak hanya di Indonesia, Grameds. Beberapa negara lainnya juga ada permainan tradisional egrang ini, seperti di beberapa negara Eropa dan Jepang. Jika dilihat, permainan egrang ini sangat mudah sekali dilakukan. Namun, cara bermain permainan tradisional ini membutuhkan keseimbangan yang baik karena pemain berdiri diatas pijakan kaki dan berjalan dengan tongkat bambu ini. Jika tidak seimbang, pemain bisa terjatuh dari tongkat. Permainan tradisional egrang ini memiliki makna yang sangat dalam jika diteliti dengan nilai kehidupan karena permainan ini dimainkan dengan niat yang kuat. Saat kaki sudah dipijakkan di tongkat bambu, kemudian badan sedikit dicondongkan ke depan untuk berjalan maka Grameds tidak boleh ragu-ragu untuk terus berjalan. Pemain harus berjalan cepat dan seimbang agar tidak jatuht. Sama hal nya dengan nilai kehidupan, ketika kita sudah mengambil keputusan kita harus bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikan dan tidak boleh ragu-ragu. Nilai-nilai seperti sportifitas, kerja keras, dan keuletan sangat kental tercermin dalam nilai budaya pada permainan egrang ini. Permainan egrang ini tidak mengenal usia juga dalam memainkannya. Anak-anak atau orang dewasa pun bisa memainkannya, asal ada niat, tekad, dan keberanian. Ayo lestarikan permainan ini dengan mengajak teman-teman Grameds untuk bermain enggrang dan permainan tradisional lainnya agar tidak hilang dengan adanya kemajuan teknologi melalui buku Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. 4. Kucing-kucingan src Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang. Permainan kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia karena bisa dimainkan oleh siapapun. Permainan kucing-kucingan ini juga bisa mengasah kelincahan lho, Grameds. Kamu wajib mencoba permainan kucing-kucingan yang seru ini! 5. Engklek src Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah dengan gambar kotak-kotak. Kemudian, melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan engklek ini bisa dimainkan dengan perorangan atau berkelompok, laki-laki dan perempuan juga bisa memainkan permainan ini. Istilah permainan engklek berasal dari Jawa. Di setiap daerah permainan ini memiliki nama masing-masing. Di Riau disebutnya Setatak, di Jambi disebutnya Tejek-tejekan, sedangkan di daerah Batak Toba disebut nya Marsitekka. Cara bermain permainan ini dimulai dengan menggambar kotak-kotak pada media tanah yang datar. Kemudian, setiap pemain bergiliran untuk melompat pada kotak-kotak yang telah dibuat dengan menggunakan satu kaki. Sebelum melompat, pemain yang bergiliran melompat harus melempar batu ke dalam kotak-kotak sesuai urutannya. Jika terjatuh pada saat melompat, pemain harus meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali giliran pemain. Dalam permainan ini, keseimbangan sangat dibutuhkan. Sebab, selain tidak boleh jatuh pemain juga dilarang menginjak garis-garis sepanjang kotak. Ada macam-macam jenis susunan kotak pada permainan ini. Ada bentuk pesawat, bentuk gunung, dan bentuk baling-baling. 6. Bakiak src Permainan Bakiak merupakan permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu Terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan. Permainan ini juga tidak mengenal usia, sehingga siapapun bisa mengikutinya. Manfaat dari permainan ini banyak lho, Grameds. Bermain bakiak bisa melatih koordinasi anggota tubuh yaitu gerakkan tubuh dan kaki secara bersamaan. Bermain bakiak bisa melatih kesabaran karena membutuhkan konsentrasi, keseimbangan, dan kekompakkan antar pemain untuk melangkah agar tidak terjatuh. Bermain bakiak juga melatih kerjasama karena ketika bermain pemain harus kompak dalam melangkah agar tidak terjatuh dan bisa terus melangkah sampai garis finish. Melalui berbagai permainan tradisional, kita dapat mengembangkan kecerdasan intelektual yang dimiliki. Oleh sebab itu, buku Kumpulan Permainan Tradisional Nusantara ini hadir dengan harapan menjadi sarana untuk mengembangkan kecerdasan anak melalui permainan. 7. Congklak src Permainan congklak merupakan permainan tradisional Indonesia yang sangat digemari terutama anak perempuan. Permainan ini sudah dikenal di Indonesia terutama pulau Jawa sejak lama. Pada zaman dahulu, untuk golongan istana biasanya bermain congklak dengan menggunakan papan congklak yang berukir mewah, sedangkan untuk golongan rakyat biasa bermainnya dengan mengorek lubang di dalam tanah dan menggunakan biji-bijian. Permainan congklak memiliki nama yang berbeda-beda di tiap daerah. Di Jawa disebutnya congklak, dakon, atau dakonan, di Sumatera disebutnya dengan Congkak, di Lampung disebutnya dengan Dentuman Lamban, di Sulawesi disebutnya dengan Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang, dan Nogarata, di Malaysia lebih dikenalnya dengan sebutan Congkak. Cara bermain permainan ini yaitu dilakukan dengan 2 orang dengan menggunakan papan congklak dan 98 buah biji congklak. Papan congklak sangat beraneka ragam jenisnya, ada yang terbuat dari kayu dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bijinya ada yang terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang, 14 buah lubang kecil-kecil yang saling berhadapan dan 2 buah lubang besar di kedua sisinya. Setiap lubang kecil diisi dengan biji congklak dan 2 buah lubang besar dianggap sebagai pemilik masing-masing pemain. Sebelum permainan dimulai, tiap lubang kecil diisi dengan 7 biji congklak. Pemain saling duduk berhadapan. salah satu pemain yang mulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya dilakukan demikian dengan berlawanan arah jarum jam. Bila biji congklak habis dilubang kecil yang berisi biji congklak lainnya, pemain bisa mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi setiap lubang seperti sebelumnya sampai biji congklak habis. Dalam permainan ini, pemain dianggap selesai jika pemain tidak memiliki biji congklak lagi dalam setiap lubang kecilnya dan pemenangnya dilihat dari banyaknya biji congklak yang ada di dalam lubang besar milik masing-masing pemain. Congklak dengan sangat mudah ditemukan pada market place ternama di Indonesia, mulai dari congklak yang terbuat dari bahan pelastik sampai congklak yang di buat dari bahan kayu ukiran khas Indonesia. Wah seru ya Grameds? 8. Ketapel src Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya. Eits, asal jangan berburu buah-buahan di pohon milik tetangga maupun orang lain ya Grameds 😀 Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan. Ketapel sekarang ini juga sudah banyak tersedia berbagai marketplace ternama di Indonesia dengan jenis dan harga yang beragam. Untuk lebih mengenal permainan ketapel serta permainan tradisional lainnya yang ada di Indonesia, Grameds dapat membaca buku Ensiklopedia Negeri Permainan Tradisional yang ada di bawah ini. 9. Benteng src Permainan benteng merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya. Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi. Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing. Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki. 10. Rangku Alu src Permainan Rangku Alu merupakan permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku Alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan. Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain Rangku Alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku Alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri, Grameds. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal. Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset. 11. Boi-boian src Permainan boi-boian merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”. Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan. Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan. Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan bola. Wah, seru juga ya Grameds permainan ini. Secara tidak langsung, permainan ini mengajarkan untuk bersikap sportif dan tanpa melakukan kecurangan agar permainan tetap seru dan menyenangkan. 12. Bola Bekel src Permainan bola bekel merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Permainan bola bekel ini merupakan permainan dengan menggunakan bola karet dan 7 bijih bekel. Permainan bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Namun, tidak sedikit juga anak laki-laki bermain bola bekel. Permainan bola bekel dimainkan perorangan, tidak bisa berkelompok. Di Jawa Barat, permainan ini lebih dikenal dengan sebutan Bekel dan Kuwuk. Cara bermain bola bekel ini sangat mudah. Permainan bola bekel dimulai dengan melambungkan bola karet kemudian dengan diikuti dengan menabur biji bekel. Saat bola melambung ke atas, pemain mengambil biji bekel yang terserak sesuai tingkatannya. Peraturan dalam permainan bola bekel, jika biji tidak terambil, bola tidak tertangkap maka pemain dikatakan gugur dan dilanjut dengan pemain selanjutnya yang sudah menunggu. Pelajari permainan tradisional lainnya dalam buku Sd/Mi Kl 3 Buku Teks Tematik Terpadu Tema Mengenal Olah Raga& Permainan Tradisional dibawah ini. 13. Petak Umpet src Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat mudah dilakukan. Permainan ini sudah ada sejak lama dan menjadi permainan tradisional di seluruh negara. Inti permainan ini yaitu menemukan orang yang bersembunyi. Orang yang pertama kali ditemukan saat bersembunyi, dinyatakan gugur dan akan bergantian dengan si pencari. Permainan petak umpet ini bisa dilakukan minimal 2 orang dan lebih seru jika dimainkan dengan banyak pemain. Permainan petak umpet ini bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Sebelum petak umpet dimulai, biasanya pemain melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang akan menutup mata untuk mencari teman-teman yang akan bersembunyi. Permainan ini bermanfaat untuk melatih dalam hal sosialisasi dengan teman, aktif, melatih sportifitas pada mereka yang menang atau kalah, berdiskusi, dan tak lepas dari perasaan senang. 14. Gundu/Kelereng Permainan Gundu atau kelereng merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki. Banyak dari anak laki-laki tersebut yang mengoleksi kelereng hingga 1 kaleng biskuit dengan berbagai macam motif dan ukuran. Permainan kelereng atau gundu di tiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda. Di Jawa menyebutnya dengan Neker, di Sunda disebutnya dengan Kaleci, di Palembang disebutnya dengan Ekar, dan di Banjar disebutnya dengan Kleker. Cara bermain kelereng, biasanya dengan menggambar lingkaran dan menaruh kelereng yang akan dilombakan. Setelah itu, secara bergantian pemain akan menyentilkan kelereng mereka ke kelereng lawan yang ada di dalam lingkaran. Jika setelah menyentil kelereng dan mengenai kelereng yang ada di dalam sampai keluar lingkaran, kelereng tersebut akan menjadi miliknya. Bermain kelereng atau gundu ini juga memiliki banyak manfaatnya. Manfaat utama yang didapat yaitu berkembangnya saraf motorik, melatih kejujuran, melatih kesabaran, melatih kemampuan berpikir, melatih kepercayaan diri, meningkatkan ketelitian, dan yang lebih penting melatih interaksi sosial dengan teman-temannya. Bagaimana Grameds, banyak sekali ya permainan tradisional yang sangat seru jika dimainkan? Grameds, bisa mencoba bermain dengan adik, kakak, ataupun orang tua. Selain, memiliki banyak manfaatnya bermain permainan tradisional bersama orang tua bisa mengajak mereka bernostalgia pada masa kecil mereka, lho. Tapi, untuk saat ini bermainnya diRumahAja ya, Grameds. Walaupun diRumahAja tidak kalah seru nya kok dengan bermain di luar! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Erika ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Sangatmenarik kalo permainan tradisional enggrang menjadi suatu cabor yg dipertandingkan, minimal ditingkat SEA Games. Karena menurut saya ini pantas disebut olahraga, lebih layak daripada e-sport macam mobil legend atau AoV yg uda dipertandingkan di

Jakarta Macam permainan tradisional Indonesia kini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, pasalnya mereka lebih mengenal gadget daripada bersosialisasi bersama teman sebayanya. Permainan tradisional asli Indonesia sendiri sangat beragam. Setiap daerah pasti punya minimal satu permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak. Pivot adalah Gerakan Memutar dalam Permainan Basket, Ini Tujuan dan Teknik Dasarnya VIDEO Kocak, Permainan Ludo Dalam Dunia Nyata 3 Permainan Tradisional Sarat Pesan Moral yang Mulai Punah di Yogyakarta Macam permainan tradisional tersebut seperti petak umpet, cublak-cublak suweng hingga gobak sodor. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Permainan tradisional sejak dahulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana juga mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. Untuk itu, kita sebagai generasi muda, harus bisa melestarikannya. Berikut ini berbagai macam permainan tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan, yang telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Selasa 3/8/2021.Macam Permainan TradisisonalEgrang, permainan tradisional yang melatih ketangkasan. Foto RidloBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 1. Gobak Sodor Macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia yang pertama ialah gobak sodor. Sebelum melakukan permainan ini, para pemain terlebih dahulu harus membuat garis kotak-kotak yang nantinya akan menjadi daerah salah satu kelompok saat menjadi penjaga. Umumnya permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, di mana setiap kelompok minimal berjumlah tiga orang. Satu kelompok bertugas sebagai penjaga kotak atau daerah tersebut, sementara kelompok lainnya yang disebut penyerang harus mampu melewati daerah tanpa bersentuhan dengan kelompok penjaga. Permainan ini akan semakin seru apabila penjaga berusaha untuk menangkap kelompok penyerang, sementara kelompok penyerang berusaha menghindarinya. Apabila penyerang bersentuhan dengan penjaga kotak, maka harus bergantian sebagai penjaga 2. Lompat Tali Karet Lompat tali merupakan macam permainan tradisional Indonesia yang umumnya sering dilakukan anak perempuan. Jumlah pemain lompat tali minimal dilakukan tiga orang. Di mana dua orang pemain membentangkan dan memegang tali, sementara pemain lain harus melewati atau melompat tanpa menyentuh tali tersebut. Aturan dalam permainan ini yaitu dua orang pemegang tali mengatur tingginya tali setinggi lutut, setelah itu pelompat harus berhasil melewati tali tersebut. Apabila pelompat berhasil melewatinya, maka tinggi tali akan dinaikkan menjadi seperut, sedada hingga di atas kepala. Namun apabila pelompat tali gagal melewati, maka dia harus bergantian memegang tali. 3. Kelereng Macam permainan tradisional yang umumnya digemari anak laki-laki lainnya ialah kelereng. Permainan ini dapat dilakukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Aturan dalam permainan kelereng cukup beragam, hal ini tergantung tradisi di daerah masing-masing. Namun pada umumnya sebelum memainkan kelereng terlebih dahulu pemain membuat garis atau gambar kotak lintasan dan menaruh beberapa kelereng. Setelah itu, masing-masing pemain menyentilkan kelereng tersebut dengan jarak yang disepakati, apabila beberapa kelereng keluar dari lintasan, maka kelereng akan menjadi miliknya. 4. Bermain Layang-layang Salah satu macam permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia ialah layang-layang. Permainan ini bisanya dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti lapangan hingga persawahan. Seiring berjalannya waktu, bentuk layang-layang juga semakin berkembang, seperti bentuk burung, naga, hingga perahu. Tak hanya dilakukan anak-anak, orang dewasa pun cukup gemar bermain layang-layang. Apalagi saat musim kemarau tiba, hampir di berbagai daerah dapat ditemui orang-orang yang bermain layang-layang. 5. Egrang Egrang merupakan salah satu macam permainan tradisional yang menggunakan batang bambu. Permainan ini diperlukan keahlian khusus, pasalnya menaiki egrang tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga bagi para pemula, sebelum berjalan menggunakan egrang sebaiknya berlatih menaiki egrang terlebih dahulu. Apabila seseorang telah berhasil berjalan menggunakan egrang, biasanya mereka akan melakukan lomba lari di atas egrang. Sehingga permainan ini akan terlihat semakin menarik dan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Engklek FananiBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 6. Bola Bekel Salah satu macam permainan tradisional yang di gemari anak perempuan ialah bola bekel. Cara memainkan bola bekel cukup mudah, yaitu melempar bola bekel ke atas kemudian pemain harus mengambil beberapa kerikil atau benda kecil yang telah disepakati. Apabila salah satu pemain tidak berhasil mengambil beberapa kerikil, maka permainan akan dilanjutkan pemain berikutnya. 7. Cublak-cublak Suweng Cublak-cublek suweng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini membutuhkan jumlah peserta lebih dari dua orang, di mana salah satu pemain membungkuk dan menghadap ke bawah dengan mata terpejam. Kemudian pemain lainnya meletakkan tangan di atas punggung pemain yang membungkuk lalu memindahkan kerikil yang digenggamnya dan menyanyikan lagu cublak-cublak suweng. Setelah lagu cublak-cublak suweng selesai dinyanyikan, maka salah satu pemain yang memindahkan kerikil tersebut harus menyembunyikan benda tersebut. Sementara itu, pemain yang membungkuk harus menebak siapa di antara pemain yang memegang atau menyembunyikan kerikil tersebut. 8. Engklek Engklek merupakan salah satu macam permainan tradisional yang cukup digemari anak-anak, baik perempuan maupu laki-laki. Ada beberapa jenis petak yang biasa digunakan untuk bermain engklek, seperti bentuk huruf L, kincir angin hingga berbentuk gunung. Aturan permainan engklek yaitu terlebih dahulu pemain melempar koin ke kotak yang paling dekat, kemudian pemain harus melewati petak tersebut dan tidak boleh menginjak koin yang telah dilemparnya. Setelah itu pemain kembali ke garis awal dan mengambil koin tersebut, lalu melanjutkan melempar ke kotak berikutnya. 9. Petak Umpet Macam permainan tradisional yang cukup mudah dilakukan ialah petak umpet. Hampir setiap anak yang tinggal di Indonesia pasti pernah bermain petak umpet. Aturan permainan ini yaitu salah satu pemain harus menjaga pos dengan mata terpejam, sementara pemain lainnya harus bersembunyi di tempat yang paling aman. Setelah beberapa hitungan, penjaga pos harus mencari pemain yang bersembunyi. 10. Congklak Congklak sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak. Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan. Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Boi-boian. Dian Kurniawan/ ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 11. Patok Lele Macam permainan tradisional berikutnya adalah patok lele. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok masing-masing terdiri dari minimal dua orang. Alat yang dibutuhkan yaitu dua potong bambu, pertama dengan ukuran kecil dan satunya lagi buat bambu berukuran 30 cm. Setelah alat sudah di persiapkan, letakkan bambu besar diantara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil. Jika ada pemain yang tidak memukul bambu dengan baik, beri dia hukuman. Hukuman untuk yang kalah biasanya disuruh untuk menggendong yang menang. 12. Ular Naga Panjang Macam permainan tradisional yang lainnya yaitu, ular naga panjang. Jaman dulu permainan ini sangat populer dikalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai. Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa. Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan dipundak teman yang didepannya. Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan. 13. Dam-daman Dam daman merupakan salah satu macam permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan catur. Hanya saja aturan dalam permainan ini lebih sederhana. Jika pada permainan catur pion bergerak sesuai posisinya, pada permainan dam-daman, setiap pion hanya dapat melangkah mengikuti garis baik ke depan, ke samping atau diagonal. Untuk memakan pion atau dam lawan, kita hanya cukup melompatinya saja. Nah, jika lawan tidak mau memakan pion kita meskipun ada kesempatan, maka lawan bisa terkena hukuman yang disebut dam dan kita bisa mengambil 3 buah pion lawan. Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus bisa mengelilingi daerah segitiga atau ekor lawan. Dengan cara ini, pion tersebut akan bebas bergerak kemanapun sesuai garis. Permainan dimenangkan jika salah satu pemain berhasil menghabiskan seluruh pion lawan. Sementara permainan imbang jika masing-masing tinggal menyisakan satu pion saja. 14. Gangsing Salah satu macam permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. 15. Boi-boian Permainan boi-boian merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”. Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan. Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan. Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan Permainan TradisisonalIlustrasi Permainan Tradisional Bakiak. / Panji PrayitnoBerikut ini ada beberapa macam permainan tradisional yang perlu dilestarikan, diantaranya 16. Rangku Alu Permainan rangku alu merupakan salah satu macam permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan. Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain rangku alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal. Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset. 17. Ketapel Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya. Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan. 18. Benteng Permainan benteng merupakan salah satu macam permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya. Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi. Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing. Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki. 19. Kucing-kucingan Permainan kucing-kucingan merupakan salah satu macam permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. 20. Bakiak Permainan Bakiak merupakan salah satu macam permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sekilas permainan ini mirip dengan olah raga yang dipertandingkan di ajang-ajang resmi seperti softball atau baseball, ya Millens. Di baseball, ada juga peralatan khusus seperti helm, sarung tangan penangkap bola, dan lain-lain. Nah, kalau aturan resmi permainannya muncul pada 1828 di buku The Boy edisi kedua yang ditulis William Clarce.

JAKARTA — Permainan tradisional sejak dahulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana juga mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran permainan tradisional ada berbagai macam, khususnya di berbagai provinsi di Indonesia. Mengingat jenis permainan tradisional, ada nama beberapa permainan tradisional sebagai berikutMain Konclong atau EngklekKonclong adalah permainan tradisonal lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan konclong biasa dimainkan oleh dua sampai lima anak perempuan dan dilakukan di area terbuka. Di beberapa daerah, konclong memiliki nama-nama berbeda-beda seperti engklek Jawa, asinan, dengkleng, teprok Bali, gala asin Kalimantan, tengge-tengge Gorontalo, intingan Sampit, cak lingking Bangka.Permainan konclong mengandung nilai untuk melatih kedisplinan, ketangkasan, bersosialisi, kerja sama, dan kesehatan. Pada permainan konclong juga memiliki beberapa istilah khas dalam permainannya, yang paling populer adalah kojo/gacu artinya pecahan genting yang dipakai pemain ketika bermain, selain itu ada licong pemain melakukan kecurangan dalam permainan, dan anak bawang sebutan untuk pemain yang baru mengikuti permainan konclong dan banyak lagi lainnya. EgrangPermaianan yang dilakukan di atas kayu atau bambu tegak dan penyangga segitiga sebagai pijakkan ini hampir seluruhnya dimainkan oleh masyarakat Indonesia, baik muda atau pun tua. Hanya bermodal bahan sederhana permainan ini dapat dinikmati informasi menyebutkan bahwa permainan ini mendapat pengaruh dari China juga Belanda. Berbagai daerah memiliki sebutan tersendiri untuk permainan ini, seperti di Jawa Tengah disebut jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang, ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu. Cara bermainnya pun agak sulit untuk pemula, harus belajar soal keseimbangan, caranya dengan memastikan kayu aau bambu egrang tegak dan telapak kaki memijak penyangga dengan tepat dan bisa memulai langkah-langkah filosofi dari permainan egrang ini adalah tekad, keuletan, kerja keras, dan sportivitas. Manfaatnya bagi para pemain adalah membangun kepercayaan diri, menjadi pribadi yang mandiri dan pantang UmpetPermainan yang satu ini merupakan permainan yang juga banyak dilakukan di berbagai belahan dunia lainnya, tetapi di Indonesia sendiri permainan bersembunyi ini akrab disebut Petak Umpet. Petak umpet dilakukan dengan massa yang banyak namun hanya mengandal individu masing-masing, maksudnya risiko permainan ini tidak dilakukan secara permainananya dimulai dengan beramai-ramai melakukan suit untuk menentukan siapa yang akan berjaga benteng, di benteng ini lah pertaruhan antara individu yang jaga dan invidu yang bersembunyi untuk menentukkan permainan petak umpet, di sebagian wilayah Sumatra Utara ada yang menyebutnya dengan permain cakbur, plesetan dari kata “kabur”, selain itu ada satu istilah yang populer yang sering dilabelin kepada pemain sering gagal menemukan pemain lainnya dan juga suka menjaga benteng dengan sebutan locak berarti ini sangat mengandalkan eksploratif para pemain untuk berani mencari tempat bersembunyi yang aman dan penjaga benteng mencari pemain yang bersembunyi untuk sampai lebih awal ke benteng tempat penentuan TaliPermainan yang dilakukan per grup ini biasanya dibagi jadi dua grup, dalam satu tim terdiri atas dua atau lebih orang. Permainan ini bermodalkan karet yang dikaitkan satu sama lain menjadi panjang sehingga bisa dibawa berputar. Cara mainnya sendiri dengan memutar panjang karet dengan satu arah yang sama dan pemain lawan dari luar menimbang waktu yang tepat agar dapat masuk ke dalam putar karet yang sedang berputar kemudian lompat dalam waktu yang permain lompat tali ini yakni dengan memperhatikan kaki pemain lawan tersangkut dan membuat karet jadi berhenti berputar tandanya permainan lawan sudah berakhir, namun tak sampai disitu saja teman dalam satu tim punya kesempatan membantu temannya yang gagal dengan lompat di dalam tali karet dalam jumlah waktu yang ganda. Di sinilah ditentukan ketahanan tim, jika satu tim berhasil dengan misi ini maka bisa dilanjutkan ke level atas bermain lompat tali yakni melatih kerja sama tim, melatih kekuatan otot kaki, melatih kekompakkan, melatih kesabaran, dan juga suportivitas satu tim dengan tim yang SodorPermainan yang dilakukan di atas garis kotak persegi panjang dengan rata-rata ukuran ukuran 9 x 4 m dibagi menjadi enam kotak merupakan permainan grup yang terdiri dari dua grup, masing-masing tim terdiri atas tig sampai dengan lima permainan gobak sodor ini adalah menjaga pada garis-garis yang telah ditentukan untuk menghalau pemain dari tim lainnya dalam memasuki kontak yang dijaga, hingga dapat menebus garis akhir pertanda kemenangan tim lawan. Teknik permainan yang dilakukan dalam permainan gobak sodor ini adalah mengecoh konsentrasi lawan main dengan berbagai cara, biasanya tim akan membaut gerakkan lincah nan gesit untuk menguji ketangkasan tim lawan, hingga konsentrasi terpecah, dan tim pemain dapat masuk ke tiap-tiap kotak yang sudah permainan tradisional gobak sodor ini sangat banyak manfaatnya, selain melatih kebugaran juga pengembangan diri. Contohnya untuk kebugaran, melatih kemampuan otot kaki berlari, melatih kelincahan dan kecepatan, sedangkan manfaatnya bagi pengembangan diri membuat individu belajar soal kerja tim, fokus terhadap tujuan, dan kesabaran, melatih kemampuan kognitif soal peluang juga manfaat lain. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber Editor Zufrizal Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Permainantradisional yang identik dengan bulan ramadhan di setiap daerah yang satu dengan daerah lain pasti mempunyai perbedaan. Untuk mengenang masa lalu dan bernostalgia, kali ini Agan TS mau membahas beberapa permainan yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Permainan tradisional jarang dipertandinkan karena INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan nurafiyah5747 Setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda beda dan di ikuti dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan permainan tradisional jarang dipertandingkan maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan rika82162 jawaban kasti,bulu tangkis,tenis meja dilestarikan meja Penjelasan maaf kalo salah dikarenakan soal nya kurang jelas Jawaban yang benar diberikan arsa4581 Karena di era globalisasi ini banyak bermunculan alat alat canggih salah satunya hp dan di dalamnya banyak terdapat aplikasi* keren salah satunya game yg membuat anak anak tertarik dan lebih memilih game daripada permainan tradisional Jawaban yang benar diberikan nandarahmadhani145 Karena di zaman sekaramg anak ank muda lebih memilih memainkan permainan modern Anakmasih bertindak sesuai kemauan sendiri dan kesulitan bekerjasama dalam tim. Tiga permainan tradisional yang dipertandingkan dan diikuti perwakilan dari 16 kecamatan itu meliputi gobak sodor, lompat tali, dan egrang. Kegiatan itu diarahkan agar anak paham dengan permainan "tempo doeloe" yang mengandalkan kerja sama. Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, sehingga masing-masing daerah memiliki kekhasan masing-masing, mulai dari pakaian tradisional, rumah adat, makanan khas, termasuk permainan tradisional. Dalam permainan yang menyenangkan, anak dapat mengungkapkan imajinasinya dengan bebas. Dengan demikian, kegiatan bermain dapat dijadikan sarana dalam mengembangkan kreativitas anak. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus terus melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Baca juga Permainan Tradisional Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Nilainya Berikut ini macam-macam permainan tradisional dari Indonesia Gasing Permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih modern dan lebih menarik lagi dengan tampilan yang elegan. Gatrik Shutterstock/Dhafi-kk Gatrik, permainan tradisional asal Jawa Barat Permainan tradisional gatrik adalah permainan yang menggunakan dua batang bambu. Sebelumnya, dua batang bambu diiris tipis dengan panjang yang berbeda. Bambu satu berukuran kurang lebih 30 sentimeter dan bambu yang lain berukuran kira-kira 15 sentimeter. Selain dua batang bambu, dalam permainan gatrik juga dibutuhkan dua buah batu bata. Batu bata ini digunakan sebagai penopang bambu yang berukuran lebih pendek. Untuk bermain gatrik, kumpulkan teman-teman dengan jumlah genap, setidaknya 6 sampai 8 anak. Jumlah ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Aturan bermain gatrik sangat mudah dan sederhana. Dua kelompok masing-masing memiliki tugas. Kelompok 1 bertugas melempar bambu, sedangkan kelompok yang lain bertugas menangkap bambu. Jika bambu berhasil ditangkap oleh lawan main, itu artinya pemain bisa bertukar posisi. Menang atau kalah dalam permainan gatrik, ditentukan dengan jumlah poin. Bagi kelompok yang memiliki banyak poin, itulah yang menang. Baca juga Mengenal Permainan Tradisional Gobak Sodor Engklek Ilustrasi permainan tradisional Engklek atau gacok merupakan permainan tradisional di Indonesia yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Gacok dapat berupa batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, yang dibuat pipih dan tidak tajam. Aturan dalam permainan ini yaitu batasi lokasi bermain dengan garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata. Buat enam kotak dari atas ke bawah. Pada kotak kelima, buat lagi kotak kanan dan kiri sehingga membentuk seperti huruf T. Pemain boleh dua orang atau lebih. Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat atau kotak pertama. Jika batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama sambil jinjit satu kaki. Siapa yang sampai ke kotak akhir terlebih dahulu, adalah pemenangnya. Egrang JULIUS Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan olahraga balap lari dengan egrang. Ini salah satu nomor dalam olahraga tradisional di Kulon Progo. Olahraga ini awalnya diperkenalkan lewat pelajaran ekstra sekolah sekian lama lantas sekarang dipertandingkan secara terbuka antar sekolah. Egrang adalah permainan tradisional yang awalnya populer di daerah Jawa Barat. Itulah sebabnya permainan ini menjadi permainan tradisional khas Jawa Barat daerah Sunda. Karena seru dan menarik, permainan tradisional egrang kemudian banyak diminati oleh masyarakat dari daerah-daerah lain di Jawa. Bermain egrang menggunakan sepasang bambu, lalu dibuat tumpuan sebagai alas kaki. Oleh sebab itu, anak-anak boleh meminta bantuan orang dewasa dulu untuk membuatnya. Bagian tersulit dalam permainan egrang adalah menjaga keseimbangan tubuh. Untuk itu, pemain egrang perlu berlatih dengan sabar dan tekun. Baca juga Perahu Jong, Permainan Tradisional asal Riau Gundu SHUTTERSTOCK Ilustrasi anak bermain. Bermain kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut cracker. Permainan ini banyak diminati oleh anak laki-laki, tetapi kadang anak perempuan ikut bermain dalam permainan ini adalah buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran. Secara bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran. Kelereng hasil bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran Layangan Ilustrasi permainan tradisional, layang-layang Permainan tradisional ini populer di kalangan anak laki-laki. Layangan mempunyai nama lain, seperti layang-layang atau wau. Layangan merupakan lembaran tipis berkerangka yang diterbangkan oleh pemainnya ke udara di area yang lapang. Untuk mengendalikan layangan, ada seutas benang yang dipegang pemain. Permainan permainan tradisional ini memanfaatkan kekuatan angin untuk menerbangkannya sehingga umumnya dimainkan saat musim kemarau, di mana angin berembus cukup kencang. Selain sebagai permainan anak-anak, layang-layang dipakai dalam acara ritual tertentu, biasanya berkaitan dengan budaya pertanian. Di beberapa daerah, layang-layang dipakai sebagai alat bantu memancing dan menjerat kelelawar. Permainan permainan tradisional layangan minimal dimainkan oleh dua orang dan semakin banyak, akan semakin seru. Baca juga Nilai-Nilai pada Permainan Tradisional dan Cara Melestarikannya Kucing-Kucingan Ramdani Permainan tradisional kucing-kucingan Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih dua orang, di mana satu orang menjadi kucing dan satu orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang. Permainan kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia karena bisa dimainkan oleh siapa pun. Congklak Ilustrasi permainan congklak Permainan yang dimainkan dua orang ini cukup populer di tanah Jawa. Orang Jawa menyebutnya dengan bermain dakon, sedangkan warga Sumatera menamainya congklak. Permainan ini disebut dentuman di Lampung dan mokaotan di Sulawesi. Permainan ini menggunakan papan kayu yang diberi lubang sesuai kebutuhan. Biji congklak bisa berupa biji-bijian atau kerikil kecil. Jumlah biji-bijian congklak beragam, sesuai kebutuhan permainan. Dua baris lubang pada papan congklak berjumlah 14 dengan masing-masing pemain punya 7 lubang. Satu lubang berisi 4 biji congklak. Ada dua lubang besar di bagian ujung papan untuk menyimpang biji yang tersisa. Baca juga Permainan Rangku Alu Asal-usul dan Cara Bermainnya Aturan dalam permainan congklak adalah pemain pertama membagikan biji dari satu lubang ke lubang lain, termasuk milik lawan. Jika biji terakhir berakhir di lubang yang masih ada biji congklak, biji tersebut diambil dan disebarkan kembali pada lubang lainnya. Namun jika biji terakhir jatuh pada lubang yang kosong, pemain dianggap "mati" atau berhenti sejenak. Giliran pemain lawan melakukan hal yang sama sampai ia berhenti pada lubang yang tak ada bijinya. Lompat Tali Freepikcom/Freepik Ilustrasi permainan lompat tali Permainan tradisional lompat tali biasanya digemari oleh anak perempuan. Sebelum bermain lompat tali, siapkan karet gelang yang disambung satu per satu hingga menjadi panjang dan ujung karet masing-masing diikat. Permainan permainan tradisional ini biasanya dimainkan lebih dari dua orang karena untuk memegang tali dibutuhkan dua orang. Namun, jika kekurangan pemain atau tali tidak ingin dipegang, tali bisa diikatkan ke tiang atau pohon. Cara memainkan permainan tradisional ini dimulai dengan posisi tali paling rendah. Para pemain melompati tali tersebut. Jika sudah berhasil tali dinaikkan lebih tinggi hingga sejengkal diatas kepala. Jika tidak bisa melompati pada ketinggian diatas kepala maka pemain harus mengulang dari posisi paling rendah mengulang dari awal. Baca juga Bola Kasti Sejarah, Aturan Permainan, dan Ukuran Lapangannya Petak Umpet Ilustrasi petak umpet Petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat sederhana karena tidak menggunakan alat bantu. Petak umpet semakin seru jika dimainkan oleh banyak orang. Cara bermain petak umpet dimulai dengan salah seorang yang menutup mata dan yang lainnya bersembunyi. Pemain yang “jaga” akan menghitung sampai jumlah bilangan tertentu untuk memberi kesempatan pemain lain agar bersembunyi. Setelah waktu habis, pemain yang “jaga” akan mencari teman-temannya yang bersembunyi hingga semuanya ditemukan. Teman yang pertama kali ditemukan nantinya yang akan kebagian “jaga”. Jika semua sudah ditemukan, selanjutnya permainan pun berulang. Giliran yang “jaga” harus mencari teman yang sedang bersembunyi. Baca juga Olahraga Sepak Takraw Peraturan Permainan dan Tekniknya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
PermainanTradisional Jawa 1. Jamuran Permainan ini dilakukan oleh sekelompok orang minimal 4 orang. Pemainnya berdiri melingkar dan bergandengan tangan. Ada salah satu pemain yang berdiri di tengah-tengah. Biasanya orang yang jadi (masang). Para pemain berputar sambil menyanyikan lagu jamuran. Kemudian yang berada ditengah / yang jadi meminta.

Jakarta Permainan tradisional sejak dulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana dan mudah didapat. Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. Untuk itu, kita sebagai generasi muda, harus bisa melestarikannya. Ayunan Jantra Permainan Tradisional Khas Bali yang Sarat Makna Manyipet, Permainan Rakyat yang Berawal dari Keahlian Berburu Permainan tradisional Indonesia saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, pasalnya mereka lebih mengenal gawai/gadget daripada bersosialisasi bersama teman sebayanya. Padahal, permainan tradisional asli Indonesia sangat beragam. Setiap daerah pasti punya minimal satu permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak. Seperti misalnya petak umpet, cublak-cublak suweng hingga gobak sodor. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Seperti disampaikan Psikolog dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima, permainan tradisional memberikan banyak dampak positif pada anak dibandingkan hanya bermain gadget saja. "Bermain sebenarnya bukanlah aktivitas mewah untuk anak, namun sebuah kebutuhan dan keharusan. Kegiatan ini melatih berbagai aspek perkembangan anak, seperti kecerdasan, motorik kasar dan halus, emosi, serta kemampuan bersosialisasi. Bermain juga membantu mengembangkan beberapa karakter positif yang berkembang lewat bermain, yaitu tekun, mandiri, disiplin, empati dan kreatif," kata Saskhya, dalam keterangan pers peringatan Hari Anak Nasional, Senin 25/7/2022. Melalui permainan tradisional inilah, kata Saskhya, anak dapat berinteraksi langsung dengan teman, sehingga selain melatih keterampilan berpikir strategi dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi dan kerjasama anak akan lebih terasah,” ungkap Saskhya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang pejalan kaki di Jalan Sudirman, Jakarta mendadak bermain engklek. Hal ini terjadi karena trotoar digambari kotak Pemerintah Memperhatikan Hak Bermain bagi AnakKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PPPA Republik Indonesia saat ini sedang mengampanyekan permainan khas Indonesia, karena memiliki banyak kearifan lokal yang bisa membantu tumbuh kembang anak. Dikutip laman kemenpppa, bermain merupakan salah satu hak anak yang wajib dipenuhi untuk percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak. Oleh sebab itu sarana dan prasarana di Ruang Bermain Anak harus ramah anak agar dapat memberikan tumbuh kembang yang optimal bagi anak. Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 mengamanatkan bahwa Negara, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana, prasarana, dan ketersediaan sumberdaya manusia dalam penyelenggaraan perlindungan Anak. Salah satunya melalui penyediaan sarana dan prasarana Ruang Bermain Ramah Anak. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Indra Gunawan, mengatakan, hak-hak anak untuk bermain menjadi tanggung jawab kita bersama sehingga butuh kerjasama lintas sektor. "Harapannya, sinergi kami bersama berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, bisa mewujudkan dan memenuhi hak anak-anak kita, termasuk tumbuh, berkembang, sehat, dan terlindungi,” ungkap Indra. * BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWSRuang bermain untuk anakKemen PPA juga berupaya untuk membuat setiap Kabupaten/Kota memiliki ruang bermain. Di ruang bermain, anak-anak bisa bermain dengan gembira, bukan justru mengalami cerita sedih, seperti mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual. Oleh karenanya, standardisasi dan sertifikasi Ruang Bermain Anak RBA menjadi penting dilakukan untuk menjamin proses pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak benar-benar terwujud di dalam ruang bermain. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Ruang Bermain Ramah Anak RBRA. “RBRA merupakan salah satu indikator Kabupaten/Kota Layak Anak KLA dan Provinsi Layak Anak PROVILA. Namun, cerita-cerita sedih terkait kekerasan terhadap anak yang terjadi di ruang bermain juga masih menghiasi pemberitaan di media kita. Padahal, tujuan akhir dari ruang bermain adalah untuk membuat mereka bahagia dan mewujudkan terjadinya proses perlindungan anak saat mereka bermain, bukan justru membuat anak kita celaka atau mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual. Oleh karenanya, semua ruang bermain anak harus terstandardisasi dan tersertifikasi. Janganlah lagi kita ciptakan cerita sedih bagi anak-anak kita ketika ingin bermain dengan bahagia,” tegas Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kemen PPPA, Lenny N Rosalin, dikutip laman Kemenppa. Lenny menambahkan bahwa bermain memiliki banyak manfaat bagi anak, diantaranya membentuk tumbuh kembang anak secara optimal dan menyeluruh, baik fisik, spiritual, intelektual, dan sosial. Namun, ketika bermain anak harus selalu didampingi. Kampanye Anak Indonesia GembiraUntuk mendukung kegembiraan anak tersebut, Devi Chrisnatalia, Brand Manager Ready to Drink RTD Wings Group Indonesia mengatakan, pihaknya meluncurkan kampanye “Anak Indonesia Anak Gembira” di momen Hari Anak Nasional 2022. Pada kampanye ini, akan ada serangkaian kegiatan untuk anak Sekolah Dasar di beberapa daerah di Indonesia untuk memperkenalkan permainan khas Indonesia seperti Gobak Sodor dan Engklek pada anak-anak. Kegiatan ini akan dimulai pada Agustus hingga Desember 2022. "Melalui kampanye ini, kami ingin mendukung anak Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang dengan gembira, salah satunya dengan menikmati banyak waktu untuk bermain," ujarnya. Di tengah kemajuan teknologi, permainan masa kecil bukan jadi hal yang familiar untuk anak-anak saat ini. Padahal, bermain permainan lokal khas Indonesia ini memberi banyak manfaat, dimana mereka akan bergerak, bekerjasama, hingga belajar membangun strategi. Kami juga ingin mendukung orang tua agar dapat memperkenalkan permainan lokal khas Indonesia untuk anak mereka, supaya generasi penerus bangsa ini bisa bermain sekaligus menikmati pertumbuhannya dengan bahagia,” pungkas ada salahnya memberi mainan boneka pada anak lelaki.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

30SzGm.
  • iow9kqo5mz.pages.dev/185
  • iow9kqo5mz.pages.dev/40
  • iow9kqo5mz.pages.dev/199
  • iow9kqo5mz.pages.dev/290
  • iow9kqo5mz.pages.dev/76
  • iow9kqo5mz.pages.dev/78
  • iow9kqo5mz.pages.dev/230
  • iow9kqo5mz.pages.dev/305
  • iow9kqo5mz.pages.dev/362
  • permainan tradisional jarang dipertandingkan karena