- Оኪ ջиπθκу
- Бաрθ оչашоሺιжա
- Дру ջороμепፒн ክεйፎμዕψօሧ
- Եр зիфኅвθцу
- Σаπо ωζጌ
- Маца ихεπαб ц մጸгиշусва
- ጯኗиςаςо ψ
Jawaban Karena pada renang gaya punggung posisi badan telentang sehingga pernapasan tidak dilakukan di dalam air. 5. Jelaskan koordinasi gerakan pada renang gaya punggung! Jawaban: Dalam renang gaya punggung koordinasi yang penting adalah koordinasi gerakan kaki dan tangan, soal pernapasan sebenarnya tidak perlu memengaruhi koordinasi gerakan
Gayarenang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju Dari prinsip Archimedes
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam latihan menurut Djoko Pekik 2000 19 adalah sebagai berikut a. Pilih latihan yang efektif dan aman Latihan-latihan yang dipilih haruslah mampu untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan aman, artinya latihan yang dipilih dapat mencapai tujuan lebih cepat dan aman, bukan seperti fakta yang ada, yakni program yang ditawarkan dapat lebih cepat mencapai tujuan tetapi kurang aman atau sebaliknya aman tetapi tidak efektif/kurang cepat, sehingga yang menjalani akan merasakan kejemuan atau kebosanan. 22 Untuk mencapai tujuan latihan secara optimal disarankan jangan hanya melihat latihannya saja tetapi juga pola hidup atau kebiasaannya, yakni dalam hal pengaturan makan dan istitahatnya. Kombinasi latihan, pengaturan makan, dan istirahat akan sangat mempengaruhi keberhasilan latihan. c. Latihan harus mempunyai sasaran atau tujuan yang jelas Dalam latihan harus sudah dikonsep dari awal untuk apa tujuan yang akan dicapai dan pola latihan yang akan digunakan. d. Latihan bersifat specific khusus dan individual Model latihan yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dipakai, bersifat khusus dan tidak boleh disamakan antara satu orang dengan lainnya. e. Reversible kembali asal Tingkat kebugaran yang telah dicapai seseorang akan berangsur-angsur turun bahkan bisa hilang sama sekali, jika latihan tidak dikerjakan secara teratur dan terus menerus sepanjang tahun dengan takaran dan dosis yang tepat. f. Tidak memaksakan kemampuan dan ketahanan Program latihan harus diukur sesuai batas kemampuan dan tidak boleh dipaksakan, maka itu sebelum latihan dilakukan pengukuran kemampuan angkatan. 23 Jangan latihan dengan cara yang salah dan tidak berkonsep. Karena latihan yang salah akan merugikan dan berdampak buruk pada hasil latihan. Dalam hal ini bisa di contohkan seseorang yang berlatih menggunakan alat beban haruslah tahu cara dan fungsi alat yang dipakainya, caranya menggunakan/menggerakkan latihannya dan pengaturan nafas saat menggunakan alat tersebut. Jangan sampai salah menggunakannya, yang akan berakibat fatal di kemudian hari. h. Lakukan latihan dengan urutan yang benar Tahapan latihan merupakan rangkaian dari proses berlatih dalam satu sesi latihan dan harus urut mulai dari warming-up, latihan inti, dan coling-down. Jangan lakukan latihan sebelum pemanasan, karena fungsi pemanasan sangat penting dalam hal mempersiapkan hormon-hormon dan anggota tubuh untuk latihan. Dalam mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip latihan harus hati-hati serta memerlukan ketelitian, ketepatan dalam penyusunan dan pelaksanaan program. Pada dasarnya latihan olahraga adalah merusak, tetapi proses perusakan yang dilakukan mempunyai tujuan untuk merubah dan menumbuhkan kualitas yang lebih baik, dengan syarat pelaksanaan latihan harus mengacu dan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan Sukadiyanto, 2011 13. Dengan demikian agar latihan dapat bermanfaat dan mencapai tujuan yang ingin diharapkan dalam suatu proses latihan, maka perlu memperhatikan dan menaati prinsip-prinsip latihan diatas. 24 Adapun beberapa macam komponen-komponen latihan menurut Bompa 1994 1 adalah volume latihan, intensitas latihan, densitas latihan dan kompleksitas latihan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut a. Volume Latihan Sebagai komponen utama latihan, volume adalah prasyarat yang sangat penting untuk mendapatkan teknik yang tinggi, taktik dan khususnya pencapaian fisik Bompa, 19941. Volume adalah ukuran yang menunjukkan kuantitas jumlah suatu rangsang atau pembebanan Sukadiyanto, 2011 28. Menurut Bompa 1994 2 volume latihan disebut dengan jangka waktu yang dipakai selama sesion latihan atau durasi yang melibatkan beberapa bagian secara integral yang meliputi waktu atau jangka waktu yang dipakai dalam latihan, jarak atau jumlah tegangan yang dapat ditanggulangi atau diangkat persatuan waktu, jumlah pengulangan bentuk latihan atau elemen teknik yang dilakukan dalam waktu tertentu. Jadi, diperkirakan bahwa volume terdiri dari jumlah keseluruhan dari kegiatan yang dilakukan dalam latihan. Volume diartikan sebagai jumlah kerja yang dilakukan selama satu kali latihan atau selama fase latihan. Peningkatan volume latihan merupakan puncak latihan dari semua cabang olahraga yang memiliki komponen aerobik, hal yang sama terjadi juga pada cabang olahraga yang menuntut kesempurnaan teknik atau keterampilan taktik Bompa, 1994 2. Adapun dalam proses latihan cara yang digunakan untuk meningkatkan volume latihan dapat dilakukan 25 dengan cara menambah berat, memperlambat, mempercepat, atau memperbanyak latihan itu sendiri Sukadiyanto,2005 26. Apabila volume latihan telah mencukupi, maka lebih bijaksana untuk meningkatkan jumlah satuan latihan daripada menambah volume kerjanya. b. Intensitas Latihan Menurut Bompa 1994 4 intensitas latihan adalah fungsi dari kekuatan rangsangan syaraf yang dilakukan dalam latihan dan kekuatan rangsangan tergantung dari beban kecepatan gerakannya, variasi interval atau istirahat diantara tiap ulangannya. Elemen yang tidak kalah penting adalah tekanan kejiwaan sewaktu latihan. Jadi intensitas tidak semata-mata diukur dari usaha yang dilakukan oleh otot saja, tetapi juga pengeluaran tenaga pada syaraf selama melakukan latihan. Bompa 1994 5 mengatakan, tingkat intensitas dapat diukur sesuai dengan jenis latihannya. Untuk latihan yang melibatkan kecepatan diukur dalam meter per detik tentang rata-rata gerakan yang dilakukan untuk setiap menitnya. Intensitas kegiatan yang dipakai untuk melawan tahanan, dapat diukur dalam kg atau kgm satu kg diangkat setinggi 1 meter melawan gaya berat, sedangkan untuk olahraga beregu, ritme permainan dapat membantu untuk mengukur intensitasnya. Intensitas latihan berbeda satu sama lain tergantung dari kekhususan cabang olahraga yang bersangkutan. 26 c. Densitas Latihan Menurut Sukadiyanto 2011 31 densitas latihan adalah ukuran yang menunjukkan padatnya waktu perangsangan lamanya pembebanan. Padat atau tidaknya waktu perangsangan densitas ini sangat dipengaruhi oleh lamanya pemberian waktu recovery dan interval. Semakin pendek waktu recovery dan interval yang diberikan, maka densitas latihannya semakin tinggi padat, sebaliknya semakin lama waktu recovery dan interval yang diberikan, maka densitas latihannya semakin rendah kurang padat. Sebagai contoh waktu latihan durasi selama 3 jam dalam satu kali tatap muka, densitas latihannya waktu efektifnya dapat hanya berlangsung selama 1 jam 30 menit karena dikurangi total waktu recovery dan interval yang lama, sehingga dapat dikatakan densitas latihannya menjadi berkurang rendah. d. Kompleksitas Latihan Kompleksitas latihan dikaitkan kepada kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan dalam latihan Bompa,1994 28. Bompa 1994 28 mengatakan, kompleksitas dari suatu keterampilan membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab yang penting dalam menambah intensitas latihan. Keterampilan teknik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan permasalahan dan akhirnya akan menyebabkan tekanan tambahan terhadap otot, khususnya selama tahap dimana koordinasi syaraf otot berada dalam keadaan lemah. Semakin sulit bentuk 27 latihan semakin besar juga perbedaan individual serta efisiensi mekanismenya. Selain komponen-komponen latihan yang perlu diperhatikan dalam latihan, ada beberapa faktor atau variabel latihan yang berupa ukuran atau dosis latihan. Menurut Ambarukmi dkk. 2007 19 ukuran atau dosis latihan tersebut meliputi FITTE Frekuensi, intensity, time, type, dan enjoyment. Ukuran atau dosis latihan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut a. Frekuensi latihan Menurut Suharjana 2007 14 frekuensi menunjuk pada jumlah latihan per minggunya. Secara umum, frekuensi latihan lebih banyak dengan program latihan lebih lama akan mempunyai pengaruh lebih baik terhadap kemampuan fisik. Menurut Suharjana 2007 14 frekuensi latihan yang baik untuk endurance training adalah 2-5 kali per minggu, dan untuk anaerobic training 3 kali per minggu. Latihan 3 kali per minggu merupakan frekuensi minimal yang dapat menghasilkan penambahan tenaga maksimal. Untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3-5 kali per minggu. b. Intensitas latihan Menurut Djoko Pekik 2004 17 intensitas adalah kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Intensitas latihan merupakan komponen latihan yang penting, karena tinggi rendahnya intensitas berkaitan dengan panjang 28 atau pendeknya durasi latihan yang dilakukan Suharjana, 2007 15. Menurut Suharjana 2007 15 jika intensitas latihan tinggi biasanya durasi latihan pendek, dan apabila intensitas rendah durasi latihan akan lebih lama. c. Durasi latihan Time Menurut Djoko Pekik 2004 21 durasi latihan atau time adalah waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali berlatih. Selain itu durasi dapat berarti waktu, jarak atau kalori Suharjana, 2007 16. Menurut Suharjana 2007 16 durasi menunjuk pada lama waktu yang digunakan untuk latihan, jarak menunjukkan pada panjangnya langkah atau kayuhan yang ditempuh, sedangkan kalori menunjuk pada jumlah energi latihan yang digunakan selama latihan. Durasi dan intensitas latihan saling berhubungan, peningkatan pada salah satunya yang lain akan menurun. Hasil latihan kebugaran akan tampak nyata setelah berlatih selama 8 sampai 12 minggu dan akan stabil setelah 20 minggu berlatih. Penjabaran mengenai prinsip-prinsip latihan diatas, dijadikan sebagai pedoman prinsip-prinsip latihan renang gaya punggung dengan sasaran anak sekolah dasar. Pada dasarnya gaya punggung masih jarang diajarkan di sekolah dasar, akan tetapi melihat bahwa SD Budi Mulia Dua Yogyakarta sudah menjalankan olahraga renang sebagai kegiatan ekstrakurikuler maka guru membuat kebijakan untuk mencoba mengajarkan renang gaya punggung kepada peserta ekstrakurikuler. 29 Latihan renang gaya punggung dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu dengan durasi waktu 60 menit disetiap pertemuannya. Frekuensi latihan 3 kali seminggu tidak akan membuat peserta ekstrakurikuler kelelahan yang berlebihan. Kompleksitas teknik dasar berenang gaya punggung cukup tinggi, sehingga aspek-aspek berenang gaya punggung dilatih secara bertahap dan dimodifikasi sesuai dengan kemampuan peserta ekstrakurikuler yang rata-rata berumur 9 sampai 11 tahun. Halini disebabkan karena berat badan Anda dalam air adalah sekitar 1 / 10 dari berat badan Anda di darat. Untuk wanita hamil serta bagi orang-orang yang menderita arthritis dan masalah sakit punggung, tidak ada pilihan yang lebih baik dari latihan renang. Kondisi kolam renang meminimalkan resiko cedera dari aktivitas fisik. - Gaya punggung merupakan salah satu teknik atau gaya dalam berenang. Lantas bagaimana gerakan renang gaya punggung yang benar? Dikutip dari modul pembelajaran Melesat di Air 2020 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, renang gaya punggung adalah teknik di mana posisi punggung menghadap ke permukaan air saat itu, posisi wajah saat melakukan renang gaya punggung adalah berada di atas air. Hal ini bertujuan agar perenang bisa mengambil napas secara mudah. Adapun, gerakan kaki dalam renang gaya punggung sama dengan renang gaya bebas. Namun, sikap menggerakkan kaki dalam renang gaya punggung dilakukan dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Baca juga Apa Saja Gerakan Koordinasi Renang Gaya Dada? Pada saat melakukan renang gaya punggung, perenang hanya dapat melihat ke atas dan tidak bisa melihat ke melakoni perlombaan renang gaya punggung, perenang akan memperkirakan jarak dinding tepi kolam renang dengan cara menghitung jumlah gerakan yang dilakukan. Teknik Gerakan Renang Gaya Punggung Pada dasarnya, teknik gerakan renang gaya punggung adalah lengan secara bergantian diayunkan dan diputar ke atas melampui permukaan air. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian mengenai teknik dasar renang gaya punggung. kemdikbud Ilustrasi renang gaya punggung 1. Posisi badan saat meluncur Teknik meluncur saat melakukan renang gaya punggung adalah sebagai berikut. Lakukanlah sikap terapung telentang dengan kedua langan berada di samping badan. Tarilah ibu jari ke atas menyusur ke samping tubuh, hingga ibu jari menyentuh bahu bagian atas. Putarlah pergelangan tangan mengarah ke luar. Rentangkanlah lengan ke arah luar dan ke atas. Luruskanlah lengan, tingginya kira-kira sama dengan bahu. Tempelkanlah kedua tangan di samping badan. Usahakanlah tubuh rileks sambil merasakan luncuran. Baca juga Posisi Kepala pada Saat Mengambil Napas dalam Renang Gaya Dada Jikatelah menguasai teknik dasar olahraga renang. Penting untuk meningkatkan kecepatan berenang, terlebih lagi untuk latihan lomba kompetisi renang. Faktor kecepatan berenang ini dipengaruhi oleh daya dorong dan daya tahan. Kontinuitas gerakan; Hal ini berarti ada pengulangan dalam menggunakan daya dorong dari tangan dan kaki.